Liga Indonesia

Dilanjutkan, Jadwal Liga 1 Bentrok dengan Agenda Timnas Indonesia

Minggu, 21 Juni 2020 20:55 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© getwallpapers.com/wikipedia
Keputusan PSSI yang melanjutkan Liga 1 2020 membuat ada potensi bentrokan jadwal dengan agenda pertandingan Timnas Indonesia. Copyright: © getwallpapers.com/wikipedia
Keputusan PSSI yang melanjutkan Liga 1 2020 membuat ada potensi bentrokan jadwal dengan agenda pertandingan Timnas Indonesia.

INDOSPORT.COM - PSSI memastikan akan melanjutkan roda kompetisi Liga 1 2020. Kompetisi teratas di Indonesia itu berlangsung antara bulan September atau Oktober mendatang.

Jika menelisik jadwal yang berlangsung, lanjutan Liga 1 2020 akan berbenturan dengan kegiatan Timnas Indonesia. Hal ini pun tidak bisa dielakan sehingga kedaunya akan berjalan beriringan.

"Jadi paralel. Kompetisi berjalan, agenda Timnas Indonesia juga berjalan. Kompetisi berlangsung, Timnas Indonesia yang main di event internasional juga berlangsung," kata Direktur Oprasional PT LIB, Sudjarno.

Sudjarno menambahkan, PT LIB memang tengah berencana bila Liga 1 2020 dilanjutkan pada bulan Oktober dan usai pada bulan Februari 2021. Liga akan berjalan selama empat bulan dengan konsekuensi jadwal akan padat.

Di sela-sela Liga 1 berjalan, Timnas Indonesia juga akan ada pertandingan internasional. Yakni Timnas Indonesia senior di Kualifikasi Piala Dunia 2022 menghadapi Thailand, Uni Emirat Arab (UEA), dan Vietnam pada Oktober dan November. Belum lagi Piala AFF pada November dan Desember 2020.

Terkait hal ini, Sudjarno tengah mencari formula bersama PSSI. Klub peserta Liga 1 pun harus melepas pemainnya bila memang Timnas Indonesia membutuhkan.

"Kami tengah menyusun aturannya bersama PSSI terkait hal tersebut. Nanti ada kewajiban klub untuk melepas pemainnya mengikuti TC Timnas Indonesia. Nanti akan diatur seperti itu," pungkasnya.

Perlu diketahui, kompetisi Liga 1 2020 sudah dihentikan sementara waktu oleh PSSI dan PT LIB sejak pertengahan Maret lalu. Mencegah penyebaran virus corona menjadi alasan utama kebijakan itu akhirnya diberlakukan.