In-depth

Yandi Sofyan, Striker Indonesia yang Tenggelam dalam Bayang Sang Kakak

Jumat, 26 Juni 2020 19:52 WIB
Editor: Coro Mountana
© INDOSPORT
Yandi Sofyan, Striker Indonesia yang Tenggelam dalam Bayang Sang Kakak Copyright: © INDOSPORT
Yandi Sofyan, Striker Indonesia yang Tenggelam dalam Bayang Sang Kakak

INDOSPORT.COM – Yandi Sofyan. Striker masa depan Timnas Indonesia yang sayang harus tenggelam dalam bayang sang kakak.

Masih ingat dengan Yandi Sofyan Munawar? Adik striker ganas Timnas Indonesia, Zaenal Arif itu lahir pada 28 tahun yang lalu. Saat masih junior, Yandi Sofyan menunjukan bakat kalau dirinya bakal berkembang melebihi apa yang dicapai oleh sang kakak.

Buktinya, sejak Timnas Indonesia U-17, nama Yandi Sofyan selalu tak pernah absen untuk menghiasi lini serang merah putih. Melihat pemuda kelahiran Garut itu memiliki bakat terpendam, ia pun terpilih untuk mengikuti program SAD pada tahun 2009 hingga 2011.

Belajar banyak di Uruguay, Yandi Sofyan ternyata mendapatkan kesempatan lagi untuk bergabung dengan klub Belgia, CS Vise bersama Alfin Tuasalamony, Syamsir Alam, dan Yericho Christiantoko pada 2011-2012.  Saat itu, Yandi Sofyan dilatih oleh Loris Dominissini, asal Italia.

Meski tampil di divisi 2 Liga Belgia, pengalaman yang dapat dipetik oleh keempat pemuda Indonesia itu begitu banyak. Terutama Yandi Sofyan yang ternyata mendapatkan kesempatan lebih banyak untuk tampil.

Semua begitu indah bagi Yandi Sofyan karena lebih banyak tampil, tapi itu berubah ketika memasuki musim 2012/13. Ketika itu, CS Vise mengganti pelatih Dominissini dengan Manuele Domenicali yang juga berasal dari Italia.

Pergantian pelatih rupanya berdampak pada jarangnya Yandi Sofyan tampil membela klub CS Vise. Hingga akhirnya pada akhir musim, keempat pemain masa depan Timnas Indonesia itu, termasuk Yandi Sofyan harus pulang kampung ke Indonesia.

Selama bermain di CS Vise, Yandi Sofyan yang cukup sering tampil tercatat telah tampil dalam 21 pertandingan dengan torehan 1 assists. Meski tak terlalu impresif, tetapi Yandi Sofyan tetap merasa pengalamannya di Eropa bakal membantu kariernya ke depan.

Sementara itu, sembari bermain di Eropa, Yandi Sofyan pun juga mendapat panggilan untuk membela Timnas Indonesia U-23 di ajang SEA Games 2013. Meski hanya menggondol medali perak, Yandi Sofyan sempat mencetak 1 gol ke gawang Kamboja.

Berbekal pengalaman menimba ilmu sepak bola di Uruguay dan Belgia, serta sudah menjadi andalan Timnas Indonesia junior, Yandi Sofyan pun pulang kampung dengan harapan bisa unjuk kemampuan. Namun sayang, semuanya seakan seperti jauh panggang dari api.