Liga Indonesia

Kisah Inspiratif Bek Gaek Persija, Berhasil Bangkit dari Cedera Lutut Parah

Selasa, 30 Juni 2020 17:05 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Indra Citra Sena
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Bek gaek Persija, Maman Abdurahman, melakukan jugling di sela-sela latihan. Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Bek gaek Persija, Maman Abdurahman, melakukan jugling di sela-sela latihan. Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Sebagai pesepak bola, cedera tentu menjadi risiko tersendiri. Hal ini pun sempat menimpa bek Persija Jakarta, Maman Abdurrahman.

Tak tanggung-tanggung, Maman mengalami cedera yang cukup parah, yakni saat membela Sriwijaya FC edisi 2014. Malang tak bisa ditolak, pemain kawakan Liga Indonesia ini terkapar akibat cedera lutut parah selepas mengikuti ajang Inter Island Cup.

Itulah cedera lutut ketiga yang dialami Maman dan kali ini cukup parah. Bek kelahiran Jakarta ini sampai berniat pensiun dini, namun kegigihan dan semangat pantang menyerah membuat hal itu tidak kejadian.

“Saat itu saya sempat melupakan sepak bola dan sempat ingin pensiun dini karena saat itu cederanya parah sekali," ucap Maman Abdurrahman, Selasa (30/6/20).

"Akan tetapi, dukungan keluarga membuat saya kuat menghadapi masalah. Saya terus berjuang dan fokus memulihkan cedera,” kenang Maman.

Pasca-pulih dari cedera lutut, Maman tidak mudah mendapatkan klub mengingat pada saat itu banyak tim yang mempertanyakan kemampuannya.

Bahkan eks Persijatim dan PSIS Semarang ini sempat meminta klub yang ingin merekrutnya untuk bisa menyeleksi sekaligus melihat terlebih dahulu kondisinya sebelum memutuskan langkah selanjutnya.

“Mungkin saat itu usia saya tidak muda lagi yakni 33 tahun. Banyak klub yang juga menilai cedera saya mudah kambuh sehingga percuma dikontrak tidak akan main,” tambahnya.

Beruntung, masih ada yang percaya pada kemampuannya. Pelatih Bambang Nurdiansyah yang saat itu menangani Persita Tangerang mengajaknya bergabung.

“Momen itu saya juga sempat putus asa tapi kegigihan, namun saya membuktikan dan alhamdulilah Persita Tangerang dengan pelatihnya Bambang Nurdiansyah mempercayai kemampuan saya,” cetus Maman.

Setelah itu, Maman bisa menunjukkan kemampuannya di Persita hingga akhirnya Persija pada 2015 kepincut merekrutnya. Dia merasa seperti hidup kembali lantaran hampir selalu menjadi pilihan utama meskipun usianya tidak muda lagi.

“Sekali lagi jangan pernah menyerah dan tetap hadapi masalah itu (cedera) dengan semangat. Saya ingat betul pernyataan Del Piero itu. Dia bilang, pemain besar adalah mereka yang bisa keluar dari masa sulit,” jelasnya.

“Alhamdulilah semua itu terlewati dan bisa di Persija Jakarta sampai sekarang. Beberapa tahun terakhir saya selalu menjadi pilihan utama serta bisa membawa tim meraih juara Liga 1,” tutup Maman Abdurrahman.