Liga Spanyol

Pilu, Beragam Kisah di Balik Kepastian Degradasi Espanyol

Jumat, 10 Juli 2020 11:15 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Joan Valls/Urbanandsport /NurPhoto via Getty Images
Beragam kisah pilu hadir di balik kepastian Espanyol degradasi dari kompetisi teratas LaLiga Spanyol 2019/20. Copyright: © Joan Valls/Urbanandsport /NurPhoto via Getty Images
Beragam kisah pilu hadir di balik kepastian Espanyol degradasi dari kompetisi teratas LaLiga Spanyol 2019/20.

INDOSPORT.COM – Espanyol mengalami nasib tragis dalam perjalanannya di LaLiga Spanyol musim 2019/20 yang membuat tetangga Barcelona ini harus menerima kenyataan turun ke kasta kedua musim depan.

Saat ini Espanyol duduk di dasar klasemen LaLiga Spanyol 2019/20. Dengan empat pertandingan tersisa, tak ada kesempatan bagi Los Periquitos untuk terus bertahan di kasta teratas musim depan.

Degradasi yang diterima Espanyol mengakhiri 26 tahun perjalanan mereka di kancah teratas sepak bola Spanyol. Tentu hal ini menjadi pukulan telak bagi para pendukungnya yang mengharapkan Los Periquitos bisa berbicara banyak musim ini.

Namun degradasinya Espanyol bukanlah suatu hal yang mengagetkan jika menilik performanya musim ini. Setidaknya, tanda-tanda tersebut sudah terlihat sepanjang perhelatan LaLiga Spanyol 2019/20.

Berikut beragam fakta yang menguatkan bahwa Espanyol harus mengucapkan selamat tinggal ke LaLiga Spanyol 2019/20 musim depan.

1. 1 Musim 4 Pelatih

Sepanjang musim ini, Espanyol memiliki empat pelatih berbeda. David Gallego merupakan pelatih pertama. Ia dipecat lantaran para pemain tak nyetel di bawah kendalinya dan ia pun dipecat kendati baru menjalani delapan laga.

Pablo Machin pun didapuk untuk menggantikannya. Namun perjalanan tak begitu mulus dan ia hanya menjalani 10 pertandingan saja. Lalu Abelardo datang di bulan Desember 2019 dan juga tak bisa berbuat banyak.

Alhasil Francicso Rufete didapuk menjadi pelatih meninggalkan posisinya sebagai direktur olahraga. Sayangnya, awal yang buruk tak bisa diubah begitu saja oleh Rufete.

2. Kesalahan Jajaran Direksi

Kepergian tiga sosok penting pada diri Mario Hermoso, Borja Iglesias dan Rubi disebut menjadi biang keladi dibalik keruntuhan Espanyol. Kepergian ketiganya meninggalkan lubang menganga di dalam skuat.

Kepergian ketiganya pun tak ditanggapi secara serius oleh jajaran direksi yang seharusnya mencari pengganti sepadan di awal musim.

Hal ini membuat sang presiden, Chen Yansheng, menggelontorkan dana besar di Januari 2020. Sayangnya keterpurukan di awal tak bisa di atasi begitu saja. Pemain yang datang pun tak bisa mengangkat performa Los Periquitos hingga mendekati akhir musim.

3. Pergantian direksi

Tak hanya rentetan masalah di lapangan. Di tubuh direksi pun terdapat masalah pelik. Sang presiden memutuskan merombak jajaran direksi dipertengahan musim. Hal ini pun berujung pada kehancuran tim yang sejatinya telah dibangun di awal musim.