Liga Inggris

Jersey dan Logo Sponsor Anyar Sebagai Cermin Labilnya Performa Chelsea

Minggu, 12 Juli 2020 11:48 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Harriet Lander/Copa/Getty Images
4 pertandingan terakhir yang dijalani Chelsea menjadi PR besar bagi Frank Lampard untuk membawa anak asuhnya berjaya di musim depan. Copyright: © Harriet Lander/Copa/Getty Images
4 pertandingan terakhir yang dijalani Chelsea menjadi PR besar bagi Frank Lampard untuk membawa anak asuhnya berjaya di musim depan.
Logo Angka 3 Sebagai Tanda Ada yang Salah dengan Chelsea

Jika dirunut kembali, Chelsea musim ini mengandalkan beberapa pemain muda karena adanya larangan transfer. Pembelian terakhir The Blues sebelum mengarungi musim 2019/20 adalah Christian Pulisic yang notabene seorang winger dan Mateo Kovacic yang merupakan seorang gelandang.

Untuk lini belakang, Frank Lampard yang ditunjuk sebagai pelatih Chelsea memilih mengandalkan pemain yang ada dan sama dengan musim sebelumnya. Bedanya, Lampard memasukkan nama Fikayo Tomori dan Kurt Zouma dalam skuatnya dan melepas bek berpengalaman pada sosok David Luiz.

Kepergian David Luiz ke Arsenal diyakini meninggalkan lubang besar di area pertahanan. Lubang yang ditinggalkan ini adalah pengalaman dan jiwa kepemimpinan. Sejak kepergian John Terry dan Gary Cahill, pria asal Brasil ini praktis menjadi satu-satunya pemain yang memiliki jiwa kepemimpinan dan paling vokal.

Sayangnya, ia ditendang oleh Lampard pada musim panas 2019 silam. Lampard merasa yakin dengan pemain-pemain muda seperti Andreas Christensen dan Fikayo Tomori untuk mengisi lini belakangnya. Keputusan Lampard tak salah, apalagi saat itu Chelsea tak memiliki kesempatan mendatangkan bek anyar.

Sayangnya, perjudian Lampard tak berbuah manis. Dari tim The Big Six, Chelsea menjadi tim paling kerap kebobolan di Liga Inggris. Total 49 gol telah bersarang ke gawang The Blues. Adanya Antonio Rudiger dan Cesar Azpilicueta sebagai pemain yang dianggap berpengalaman tak banyak membantu lini pertahanan.

Bahkan sejak Liga Inggris bergulir kembali, lini belakang Chelsea benar-benar terekspos. Tak adanya figur pemimpin dan pemain paling vokal membuat lini pertahanan The Blues rapuh. Dalam empat laga terakhirnya, Chelsea harus kebobolan enam kali. Dan semua gol tersebut melalui situasi yang sama. Set pieces dan serangan balik.

Untungnya, lini serang Chelsea tak tumpul begitu saja. Perjudian mereka membawa Christian Pulisic berbuah manis. Pasca Liga Inggris 2019/20 dilanjutkan kembali, pria asal Amerika Serikat ini menjadi tulang punggung The Blues.

Bersama Olivier Giroud dan Willian, ketiganya bahu membahu mendobrak pertahanan lawan. Hasilnya, dalam empat laga terakhirnya, Chelsea mampu mencetak delapan gol. Pengalaman yang dimiliki Giroud dan Willian pun diyakini memberi imbas besar pada penampilan lini serang The Blues.

Uniknya dalam empat pertandingan terakhir dengan mengenakan jersey anyar, Chelsea harus takluk dan menang dengan skor yang sama. Kekalahan dari West Ham dan Sheffield didapatkan dari tiga gol lawan yang mengekspos pertanahan Chelsea.

Sedangkan kemenangan dari Watford dan Crystal Palace didapatkan dari tiga gol para penyerangnya. Setidaknya, angka tiga di bagian depan jersey serta dari hasil-hasil yang didapat Chelsea memberi satu isyarat penting bagi Lampard dan petinggi klub.

Bahwa Chelsea membutuhkan bek dengan jiwa kepemimpinan tinggi sekaligus konsisten untuk musim depan. Namun disisi lain The Blues malah santer dirumorkan mendatangkan pemain dengan karakter menyerang seperti yang telah mereka dapatkan dari sosok Hakim Ziyech dan Timo Werner.

Tentu angka tiga di bagian depan jersey dalam empat pertandingan terakhir ini menjadi pengalaman berharga bagi Frank Lampard untuk musim depan. Chelsea yang dilatihnya harus banyak belajar soal bertahan dan tak melulu belajar soal bagaimana cara mencetak gol ke gawang lawan.