Liga Indonesia

Eks Arema Jelaskan Kronologi Pemukulan Wasit di Stadion Patriot

Senin, 13 Juli 2020 18:06 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© https://twitter.com/horabpodcast
Mantan pemain Arema Indonesia, Tarik Ek Janaby, menjelaskan kronologi pemukulan wasit saat laga persahabatan antartim amatir di Stadion Patriot, Bekasi kemarin. Copyright: © https://twitter.com/horabpodcast
Mantan pemain Arema Indonesia, Tarik Ek Janaby, menjelaskan kronologi pemukulan wasit saat laga persahabatan antartim amatir di Stadion Patriot, Bekasi kemarin.

INDOSPORT.COM - Mantan pemain Arema Indonesia, Tarik Ek Janaby, menjelaskan kronologi pemukulan wasit saat laga persahabatan antartim amatir di Stadion Patriot, Bekasi kemarin. Ia mengatakan, kejadian itu hanya dilakukan oleh seorang pemain dari timnya.

Tarik mengaku tidak begitu kenal dengan oknum pemain yang melakukan tindakan kekerasan ke wasit. Hal itu dikarenakan, ia hanya diundang ikut bermain (fun game) dengan tim Champas FC dan kebanyakan sesama pemain tidak terlalu kenal secara personal.

"Kemarin, saya dipanggil ikut fun match dan saya juga ikutan ada sekitar delapan game dengan beberapa tim. Main bergantian tiap tim sekitar 20 menit," buka Tarik Ek Janaby.

Tarik mengatakan, oknum pemain tersebut tersulut emosi karena kepemimpinan wasit yang kurang adil. Kejadiannya sangat cepat dan pesepak bola asal Maroko itu menegaskan tidak ada pengeroyokan ke wasit, tapi hanya dilakukan oknum pemain yang satu tim dengannya.

"Kami main di laga pertama dan kedua oke saja, lalu game ketiga biasalah wasit ada kesalahan apalagi dia hanya sendri. (tanpa hakim garis). Terus wasit mungkin buat beberapa kesalahan tapi kita hanya protes biasa," tuturnya.

"Terus, ada satu momen wasit bilang offside padahal tidak, saya ada sekitar 10 meter lalu kami protes. Tiba-tiba ada pemain dari belakang (dia bek) langsung dorong sampai wasit jatuh lalu langsung diinjak dan kita semua kaget.

"Tapi, yang buat kesalahan itu satu pemain bukan semua," imbuh mantan pemain Arema Indonesia.

Sebagai mantan pemain profesional, Tarik lalu mencoba menenangkan semua pihak. Ia mengatakan oknum pemain bar-bar tersebut juga telah minta maaf.

Tarik menekankan, kejadian itu murni kesalahan individu pemain yang bersangkutan, bukan tim secara keseluruhan.

"Setelahnya tim lain ada mulai emosi dan sedikit ribut tapi saya sebagai mantan pemain profesional harus menenangkan mereka. Saya bilang ini hanya fun match, tapi karena semua pakai baju biru jadi dianggapnya semua (satu tim) padahal hanya satu orang," ucap pemain 36 tahun itu.

"Di tim itu kami dadakan mainnya, tidak latihan setiap hari dan tidak semua orang di ti pukul wasit, hanya satu orang yang bikin masalah dan dia sudah minta maaf ke semua," tutup Tarik.

Dilaporkan, turnamen di Stadion Patriot tersebut sebenarnya bukanlah kompetisi prestisius dan cenderung merupakan ajang amatir yang digelar oleh salah satu klub sepakbola amatir asal Bekasi, Gilbar FC. Dalam selebaran di sosial media, turnamen ini bertajuk "FUN FOOTBALL GILBAR FC 2020" yang diikuti oleh delapan tim dibagi dua grup.