Liga Champions

Gary Neville Beri Kritik Pedas ke UEFA soal Kasus Manchester City

Selasa, 14 Juli 2020 14:02 WIB
Penulis: Mohammad Khalid Syihabuddin | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Simon Stacpoole/Mark Leech Sports Photography/Getty Images
Gary Neville turut buka suara soal hasil banding Manchester City terhadap UEFA. Copyright: © Simon Stacpoole/Mark Leech Sports Photography/Getty Images
Gary Neville turut buka suara soal hasil banding Manchester City terhadap UEFA.

INDOSPORT.COM - Legenda Manchester United, Gary Neville, memberikan kritik pedas kepada federasi sepak bola Eropa (UEFA) mengenai Manchester City yang masih bisa berlaga di Liga Champions musim depan.

Pada Senin (13/07/20), pihak Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) mengambulkan banding yang diajukan oleh Manchester City mengenai sanksi yang dijatuhkan oleh UEFA. Dengan demikian, The Citizens dipastikan untuk mengikuti kompetisi Eropa.

Selain lolos dari sanksi bermain di kompetisi Eropa selama dua musim ke depan, Manchester City juga mendapatkan keringanan mengenai pemotongan denda seperti yang diputuskan oleh CAS.

Awalnya, klub asuhan Pep Guardiola ini mendapatkan denda dari UEFA sebesar 30 juta euro atau kisaran Rp493 miliar. Sekarang dipotong menjadi 10 juta euro atau sekitar Rp164 miliar setelah putusan banding dari CAS.

Dengan adanya keputusan tersebut, banyak klub di bawah Manchester City yang tengah berjuang mati-matian demi mendapatkan tiket bertanding di kompetisi bergengsi Liga Champions musim depan harus gigit jari.

Melihat keputusan dari CAS mengenai terkabulkannya banding yang diajukan oleh Manchester City, mantan pemain Manchester United, Gary Neville, melontarkan kritik kepada UEFA selaku federasi sepak bola Eropa.

“Tidak mengherankan bahwa di pengadilan yang seserius itu bisa mengabulkan permintaan banding dari Manchester City atas kasusunya. Ini karena UEFA adalah organisasi yang tidak dapat mengatur tindakan disiplin untuk mereka sendiri,” kata Neville dilansir dari Sky Sports.

“Gagasan bahwa mereka dapat membawa Manchester City ke ranah hukum, bukan hanya karena mereka telah mendapatkan uang tetapi karena mereka berusaha mempertahankan reputasi," tambahnya.

Selain itu, pemain yang membela Manchester United dari awal hingga akhir kariernya ini mengaku tidak memercayai Financial Fair Play (FFP). Menurutnya, bagi sepak bola Eropa, FFP punya banyak kelemahan.

“Saya tahu bukan itu yang diperdebatkan di ruang sidang dan legalitasnya. Tapi saya tidak percaya pada FFP,” ujarnya.

Pada bulan Februari lalu, Gary Neville sendiri sudah memprediksi bahwa dalam persidangan nanti yang menjadi pemenang adalah Manchester City atas UEFA mengenai kasus FFP.

Sebelumnya, Manchester City disanksi oleh UEFA karena dinilai melanggar pertauran mengenai Financial Fair Play. Maka dari itu pihak federasi sepak bola Eropa tersebut menjatuhkan denda dan larangan bermain di kompetisi Eropa selama dua tahun ke depan.

Namun kini Pep Guardiola dan anak-anak asuhnya dapat tersenyum lantaran mereka masih bisa bermain di ajang Liga Champions musim depan berkat putusan banding dari CAS.