Liga Indonesia

Subsidi Hanya 800 Juta, PSIS Merasa Kurang Karena Minimnya Pemasukan

Minggu, 19 Juli 2020 14:53 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© INDOSPORT
Manajemen PSIS Semarang kurang puas dengan rencana PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) yang berencana memberi subsidi Rp 800 juta kepada seluruh peserta Liga 1 2020 jika kompetisi dilanjutkan. Copyright: © INDOSPORT
Manajemen PSIS Semarang kurang puas dengan rencana PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) yang berencana memberi subsidi Rp 800 juta kepada seluruh peserta Liga 1 2020 jika kompetisi dilanjutkan.

INDOSPORT.COM – Manajemen PSIS Semarang kurang puas dengan rencana PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) selaku operator liga yang berencana memberi subsidi Rp 800 juta kepada seluruh peserta Liga 1 2020 jika kompetisi dilanjutkan.

Hal ini tertuang dalam acara manager meeting antara PT. LIB dan perwakilan klub Liga 1 pada Jumat (17/07/20) kemarin. PT. LIB menjelaskan bahwa mereka akan memberi subsidi sebesar Rp 800 juta per bulan kepada seluruh peserta kompetisi selama enam bulan.

Menurut Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS, nominal tersebut kurang ideal karena kompetisi Liga 1 dilaksanakan dengan status extraordinary competition dan tidak diperbolehkan adanya penonton hadir langsung ke stadion.

Padahal, pemasukan tiket dari penonton menjadi salah satu pemasukan terbesar Laskar Mahesa Jenar selama ini. Dalam setahun, manajemen PSIS Semarang kurang lebih menerima sekitar Rp20 Miliar dari hasil menjual tiket pertandingan.

“Kami pikir subsidi Rp800 juta itu sangat kurang karena kompetisi Liga 1 dilanjutkan tidak seperti biasanya. Sebagai contoh, PSIS itu salah satu pemasukan terbesarnya dari hasil penjualan tiket,” tutur Yoyok Sukawi kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Minggu (19/07/20).

“Harusnya, PT. LIB menyesuaikan dengan aspirasi klub. Klub-klub lainnya juga mengusulkan hak komersial berkisar di atas 1 miliar. Ada yang usul 1,25 Miliar, ada yang usul 1,5 Miliar. Kalau 800 juta kami pikir kurang,” jelas pria yang juga anggota Komisi X DPR RI ini.

Pihak manajemen PSIS Semarang berharap PT. LIB membuat kebijakan terkait hak komersial sesuai dengan aspirasi klub selaku pemegang saham supaya peserta Liga 1 tidak mengalami krisis finansial di tengah jalan.