Liga Indonesia

PSS Sleman Siapkan Skenario Pembayaran Gaji hingga Akhir Musim

Sabtu, 25 Juli 2020 19:52 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
PT Putra Sleman Sembada (PSS) selaku pengelola klub Liga 1 PSS Sleman sudah menyiapkan skenario pembayaran gaji Juli hingga akhir musim nanti. Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
PT Putra Sleman Sembada (PSS) selaku pengelola klub Liga 1 PSS Sleman sudah menyiapkan skenario pembayaran gaji Juli hingga akhir musim nanti.

INDOSPORT.COM - Klub Liga 1 PSS Sleman telah melunasi dua kali gaji bulan Mei dan Juni yang sempat tertunggak. Kini, PT Putra Sleman Sembada (PSS) selaku pengelola tim Super Elang Jawa sudah menyiapkan skenario pembayaran gaji Juli hingga akhir musim nanti.

Sebelumnya, PSSI mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020.

Pada poin ketiga dalam SK nomor 53 disebutkan, perubahan nilai kontrak untuk Liga 1 kisaran 50 persen dan Liga 2 di kisaran 60 persen.

Direktur Utama PT PSS Marco Paulo Garcia kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT memaparkan, pihaknya masih mempelajari nominal gaji yang paling tepat. Meksi demikian, sudah ada rancangan dasar mengenai pembayaran gaji hingga akhir musim.

"Gambaran dasarnya kita sudah punya dua skenario nanti sebelum diputuskan mana yang akan dijalankan. Prinsip dasarnya seperti itu," kata Marco, Sabtu (25/07/20).

Dia memaparkan, dasar utama untuk menjalankan skenario tersebut adalah hasil manager meeting kedua yang rencananya digelar PT Liga Indonesia Baru (LIB) pekan depan.

Menurutnya, rapat itu jadi kunci penting bagi manajemen untuk menyusun strategi keuangan, termasuk pembayaran gaji.

Nantinya, lanjut Marco, regulasi kompetisi hingga jadwal pertandingan akan jadi patokan untuk melangkah termasyk penentuan nominal gaji. Sehingga, PT PSS tinggal menjalankan skenario yang sudah disiapkan.

"Tidak hanya masalah subsidi, namun juga format pertandingan, jadwal kandang dan tandang hingga berapa tim yang akhirnya bermarkas di Yogyakarta. Kita butuh data itu untuk menghitung semuanya," paparnya.

"Bukan apa-apa, karena kita sebagai perusahaan tentu butuh rancangan yang akurat agar semuanya berjalan lancar dan aman. Kita tidak ingin pemain, pelatih, dan semua official jadi korban karena perencanaan yang tidak matang," tegas dia.

Meski demikian, mantan CEO Badak Lampung tersebut menegaskan kondisi keuangan mulai stabil. Marco juga menjamin tidak akan ada keterlambatan gaji ke depan. Baik itu bagi pemain, pelatih, maupun karyawan.

"Anggaran kita sudah aman. Namun ya itu kita perlu perhitungan yang matang dan akurat agar semuanya berjalan dengan baik," tukas Marco.

Sekadar informasi, sebelum akhirnya dilunasi, kasus tunggakan gaji pemain PSS Sleman ini sempat membuat Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dikabarkan turun tangan.