Liga Italia

Transformasi Gattuso, dari Preman Lapangan Jadi Peracik Taktik Ulung

Sabtu, 8 Agustus 2020 21:05 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Indra Citra Sena
© MB Media/Getty Images
Pelatih Napoli, Gennaro Gattuso, bersama para pemainnya Copyright: © MB Media/Getty Images
Pelatih Napoli, Gennaro Gattuso, bersama para pemainnya
Gattuso Ball dan Kebangkitan Napoli

Sempat nakal saat aktif bermain, Gennaro Gattuso membuktikan jika ia juga memiliki pemahaman taktik sepak bola. Terbukti, pada awal kedatangannya di Napoli ia berani mengganti pakem 4-4-2 milik Ancelotti menjadi 4-3-3.

Awalnya, banyak penggemar bahkan petinggi Napoli heran keputusan tersebut. Apalagi Napoli kalah tiga kali dalam empat laga awal bersama Gattuso dengan taktik itu.

Meski begitu, Gattuso tetap menggunakan formasi 4-3-3 saat Napoli menghadapi Perugia di babak 16 besar Coppa Italia. Di laga ini, barulah Il Partenopei meraih hasil positif dengan menang 2-0.

Gattuso sepertinya mengerti, bahwa penerapan 4-4-2 sudah tidak lagi optimal buat Liga Italia yang sebagian pesertanya mulai banyak mengandalkan serangan dari lini tengah.

Penggunaan 4-3-3 dengan mengandalkan tiga gelandang, terbukti mampu meredam agresivitas aliran bola tim lawan. Bahkan berfungsi optimal saat melancarkan serangan balik.

Gattuso juga paham, bahwa memainkan Insigne sebagai second striker tidaklah cukup optimal. Sehingga ia menempatkan sang pemain di sisi winger, dan memaksimalkan peran Arkadiusz Milik ataupun Dries Mertens di ujung tombak untuk mencetak gol.

Taktik jenius Gattuso bahkan sudah mendapat pujian dari sejumlah pelatih top Italia. Salah satunya datang dari Antonio Conte yang menjadi korban di leg pertama semifinal Coppa Italia 2019/20.

Usai menelan kekalahan 0-1 dari Napoli, Antonio Conte percaya betul bahwa racikan taktik Gattuso-lah yang menjadi dalang kekalahan klubnya.

"Dalam beberapa kasus, kami mengalirkan bola lebih cepat. Kami harus sesegera mungkin ada dalam situasi satu lawan satu. Selamat buat Napoli karena strategi mereka berhasil membawa mereka pada kemenangan," tutur Conte dilansir Football Italia.

Tidak cuma Conte, beberapa pelatih lain dengan skema permainan yang telah mendunia pun pernah menjadi korban kejeniusan Gattuso.

Sebut saja Sarri Ball milik Juventus mampu ia kalahkan dua kali ini musim ini. Ataupun All Out Attack ala Atalanta-nya Gasperini, berhasil ia jinakan dan membuat Ladera hanya meraih hasil imbang.

Jelang laga leg kedua 16 besar Liga Champions kontra Barcelona, mampukah Gennaro Gattuso kembali menunjukkan kejeniusannya dalam meracik strategi? Menarik dinantikan duel antara Barcelona vs Napoli dini hari nanti.