In-depth

Sepenggal Kisah Buyung Ismu, Pippo Inzaghi Cita Rasa Indonesia Era 1990-an

Rabu, 12 Agustus 2020 12:05 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© Dok. Tabloid BOLA
Striker legendaris Liga Indonesia era 1990-an, Buyung Ismu. Copyright: © Dok. Tabloid BOLA
Striker legendaris Liga Indonesia era 1990-an, Buyung Ismu.

INDOSPORT.COM - Peri Sandria, Dejan Glusevic, Oscar Aravena, dan Cristian Gonzales adalah deretan penyerang legendaris yang mampu mencetak 30 gol atau lebih di Liga Indonesia (sekarang Liga 1). Belakangan, Sylvano Comvalius menyusul para pendahulunya. 

Terdapat persamaan besar dari kelima pemain tersebut. Apa lagi kalau bukan predikat top scorer, tapi tahukah Anda bahwa masih ada satu nama lagi yang koleksi gol semusimnya menembus angka 30? 

Dialah Buyung Ismu. Sosok legenda Pelita Jaya dan Semen Padang ini agak menghilang dari peredaran karena menjadi satu-satunya pencetak 30 gol yang gagal meraih Sepatu Emas Liga Indonesia. 

Torehan Buyung memang kalah banyak dari Peri Sandria yang mengukir 34 gol di LI 1994-1995. Hal ini kerap membuat sosoknya seolah terlupakan serta jarang dibicarakan oleh penikmat sepak bola Indonesia.

Padahal, Buyung termasuk salah satu mesin gol top yang disegani kawan maupun lawan di zamannya. Dia bersinar bareng Pelita Jaya (1994-1996), terlebih saat berandil mempersembahkan titel juara Galatama 1994 berkat gol kemenangan ke gawang Gelora Dewata di final.

Setelah meraih juara di tahun pertama, Buyung melesat sebagai penyerang papan atas Indonesia bersama Peri Sandria, Sutiono Lamso, dan Widodo C. Putro pada tahun kedua sekaligus menjadi edisi perdana Liga Indonesia pasca-unifikasi Perserikatan dengan Galatama.

Buyung bahkan merupakan pesepak bola pertama yang mampu mendulang 30 gol di era LI sebelum disalip Peri. Dia menyamai catatan terdahulu milik striker legendaris NIAC Mitra, Syamsul Arifin di Galatama 1982.

“Masa keemasan saya itu bisa dibilang ketika memperkuat Pelita Jaya. Keberadaan pemain-pemain berkualitas plus manajemen yang baik membuat saya bersinar di sana,” kata Buyung Ismu seperti dilansir Tabloid BOLA edisi 2.833 (5 Januari 2018).