Liga Indonesia

Terpilih Jadi Tuan Rumah Liga 2, Begini Komentar Manajemen PSMS Medan

Rabu, 19 Agustus 2020 13:36 WIB
Kontributor: Aldi Aulia Anwar | Editor: Herry Ibrahim
© Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Sekum PSMS, Julius Raja (baju putih), saat mengikuti rapat virtual drawing babak pendahuluan home tournament Liga 2 2020 di Sekertariat PSMS, Komplek Stadion Kebun Bunga, Medan, Rabu (19/08/20). Copyright: © Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Sekum PSMS, Julius Raja (baju putih), saat mengikuti rapat virtual drawing babak pendahuluan home tournament Liga 2 2020 di Sekertariat PSMS, Komplek Stadion Kebun Bunga, Medan, Rabu (19/08/20).

INDOSPORT.COM - PSMS Medan akhirnya terpilih menjadi salah satu dari 4 klub yang menjadi tuan rumah putaran pertama atau babak pendahuluan home tournament Liga 2 2020.

PSMS terpilih menjadi tuan rumah Grup D dalam drawing yang digelar oleh operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dalam rapat virtual, Rabu (19/08/20) siang.

Sehari sebelum drawing, ada 6 klub yang mengajukan tuan rumah yakni PSMS, PSPS Riau, Badak Lampung FC, PSCS Cilacap, Sulut United dan Persis Solo. Namun jelang detik-detik drawing, Persis mundur kembali. Sebab jauh-jauh hari sebelumnya mereka sudah pernah niat mundur namun kembali niat maju dan akhirnya mundur sebelum drawing.

Resmi terpilih menjadi salah satu tuan rumah, PSMS Medan angkat bicara. Melalui Sekertaris Umum (Sekum), Julius Raja, mawakili manajemen klub, sangat bersyukur pihaknya terpilih menjadi tuan rumah.

"Pertama kita dari awal memang mengajukan jadi tuan rumah. Akhirnya dengan pengalaman (pernah) di Liga 1 dan Stadion Teladan (markas PSMS) layak jadi tuan rumah, jadi kita mengajukan jadi tuan rumah di Liga 2 fase grup ini," ujar Julius, usai rapat virtual drawing.

"Jelas ini sebuah keuntungan. Karena kita (pasang) target lolos ke Liga 1, jadi untuk lolos ke babak 8 besar, inilah langkah awal kita. Makanya kita berjuang sebagai tuan rumah," sambung Julius.

Setelah terpilih, lanjut Julius, tugas pihaknya selanjutnya untuk membentuk kepanitiaan. Akan tetapi, tantangan ke depannya menjadi tuan rumah juga berat terutama dari biaya.

"Selanjutnya tentu kami akan melapor ke Pak Edy Rahmayadi (Penasehat PSMS sekaligus Gubernur Sumatra Utara) bahwa kita sudah terpilih sebagai tuan rumah, sehingga selanjutnya kita bisa proses untuk kepanitiaan tuan rumah yang baik," ucapnya.

"Kita sadar menjadi tuan rumah biaya cukup berat. Kami hitung-hitung biayanya bisa sampai Rp600 juta untuk selama 15 hari. Karena salah satu biaya cukup berat karena tuan rumah wajib menyediakan 2 bus untuk setiap klub karena masih dalam pandemi (Covid-19)," pungkasnya.

Sebagai informasi, PSMS bisa dikatakan tergabung dalam grup neraka karena di Grup D dihuni tim-tim tangguh seperti Sriwijaya FC, Semen Padang, Sulut United hingga dua tim promosi Persekat Tegal dan juara Liga 3 musim lalu, Persijap Jepara.