Liga Champions

Seret Neymar dan Mbappe, Tuchel Bongkar Dosa yang Bikin PSG Kalah

Senin, 24 Agustus 2020 09:18 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© Manu Fernandez/Pool via Getty Images
Pelatih PSG, Thomas Tuchel, membongkar alasan kekalahan timnya dari Bayern Munchen di final Liga Champions, seraya menyebut nama Neymar dan Kylian Mbappe. Copyright: © Manu Fernandez/Pool via Getty Images
Pelatih PSG, Thomas Tuchel, membongkar alasan kekalahan timnya dari Bayern Munchen di final Liga Champions, seraya menyebut nama Neymar dan Kylian Mbappe.

INDOSPORT.COM – Pelatih PSG, Thomas Tuchel, membongkar alasan kekalahan timnya dari Bayern Munchen di final Liga Champions, seraya menyebut nama Neymar dan Kylian Mbappe.

Raksasa Ligue 1 Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), terpaksa menunda asa untuk meraih trofi Liga Champions. Di laga final, Senin (24/08/20) dini hari, mereka ditundukkan oleh raksasa Bundesliga, Bayern Munchen, dengan skor tipis 0-1.

Dua penyerang PSG, Neymar dan Kylian Mbappe menerima sorotan buruk dalam kekalahan tersebut. Pasalnya, keduanya gagal memanfaatkan peluang emas yang mereka dapatkan di babak pertama, ketika skor pertandingan masih 0-0.

Ketika itu, Neymar yang berhadapan satu lawan satu dengan kiper Bayern Munchen, Manuel Neuer, gagal melewatkan bola dari hadangan kaki sang kiper Jerman. Sementara itu, tembakan Kylian Mbappe terlalu lemah sehingga bisa diamankan dengan mudah.

Meski demikian, pelatih Paris Saint-Germain yakni Thomas Tuchel menolak menyalahkan kedua penyerang andalannya itu. Ia menyebut Les Parisiens terlalu mengandalkan Neymar dan Mbappe. Akibatnya, ketika kedua bintang itu gagal mencetak gol, PSG pun mengalami kesulitan.

“Kami tidak bermain dengan efisien,” kata Tuchel kepada RMC Sport seperti dilansir Goal. “Kami ingin Kylian (Mbappe) dan Neymar untuk selalu mencetak gol.”

“Saya bangga terhadap Neymar karena dia lagi-lagi menjalani pertandingan menakjubkan. Dia menunjukkan kemampuannya, mentalitasnya. Sedangkan bagi Kiki, situasinya memang sulit. Dia bisa bermain (setelah mengalami cedera) pun sudah menjadi keajaiban,” katanya membela anak buahnya.

Di sisi lain, meski kecewa dengan kekalahan tersebut, Thomas Tuchel mengaku bangga dengan performa yang ditunjukkan oleh tim asuhannya.

“Kami sudah melakukan semua yang kami bisa. Tapi kami tidak bisa mengontrol hasil pertandingan. Satu gol itu menjadi perbedaan antara dua tim yang super kuat. Saya bangga dengan cara kami bermain, dengan mentalitas kami.”

Meski demikian, Tuchel mengakui bahwa Paris Saint-Germain berpotensi menang andai saja berhasil mencetak gol lebih dulu.

“Saya kecewa, tapi tidak terlalu. Skornya tipis. Saya yakin jika kami bisa mencetak gol lebih dulu, kami yang akan menang dengan skor 1-0. Semua ini tentang detail-detail kecil. Kami bisa saja menang, dan kami sudah menunjukkan apa yang diperlukan untuk meraih kemenangan,” pungkasnya.