Liga Inggris

Pernah Kena, Arteta Tanggapi Getir Naiknya Kasus Corona di Liga Inggris

Sabtu, 29 Agustus 2020 06:47 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© David Price/Arsenal FC via Getty Images
Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengomentari naiknya kasus virus corona jelang awal musim Liga Inggris 2020-2021. Copyright: © David Price/Arsenal FC via Getty Images
Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengomentari naiknya kasus virus corona jelang awal musim Liga Inggris 2020-2021.

INDOSPORT.COM - Manajer Arsenal, Mikel Arteta, turut prihatin dengan kasus virus corona Covid-19 yang belakangan meningkat tajam di kompetisi Liga Inggris.

Seperti diketahui, sejumlah pemain termasuk pentolan Manchester United, Paul Pogba, berikut empat bintang Chelsea yakni Fikayo Tomori, Tammy Abraham, Mason Mount, dan Christian Pulisic dikabarkan telah terinfeksi.

Hal ini pun seolah menyentil batin Mikel Arteta yang mungkin tengah bergejolak saat ini. Bagaimana tidak, tentu masih lekat di ingatan bahwa eks asisten Pep Guardiola itu pernah jadi ‘korban’ virus corona pada bulan Maret lalu.

Sebagai seseorang yang pernah terpapar, ia pun mengkhawatirkan kondisi di Liga Inggris saat ini, ketika kompetisi musim 2020-2021 akan segera dimulai pada bulan September mendatang. Kalimat getir pun terlontar dari mulutnya.

“Sayangnya, saya rasa kita bakal menemui banyak kasus baru lagi dalam beberapa waktu ke depan, ” ucap Mikel Arteta seperti diberitakan laman The Independent.

“Kita hanya berusaha membiasakan diri dan menjaga situasi sebaik mungkin. Tak banyak yang bisa kita lakukan, kita tahu ada banyak ketidakjelasan yang sulit dikontrol saat ini,” ungkap mantan pemain Arsenal tersebut.

Meningkatnya kasus virus corona di Liga Inggris jelang pembukaan musim ini tak lepas dari aktivitas para pemain yang baru pulang berlibur dari luar negeri. Tanpa disadari, mereka mungkin terinfeksi karena kecolongan atau kurang tertib saat menerapkan protokol kesehatan.

Kejadian ini tentu berbeda ketika restart kompetisi musim 2019-2020 pada bulan Juni lalu. Pada waktu itu, baik para pemain maupun ofisial klub lebih ketat dalam melakukan pemantauan dan pastinya tak banyak bepergian ke luar rumah.