In-depth

Starting XI Terbaik Timnas Indonesia Asuhan Alfred Riedl

Rabu, 9 September 2020 12:07 WIB
Editor: Coro Mountana
© Vichan Poti/Pacific Press/LightRocket via Getty Images
Starting XI Terbaik Timnas Indonesia Asuhan Alfred Riedl Copyright: © Vichan Poti/Pacific Press/LightRocket via Getty Images
Starting XI Terbaik Timnas Indonesia Asuhan Alfred Riedl

INDOSPORT.COM - Inilah starting XI terbaik dari Timnas Indonesia yang berisi didikan atau asuhan  Alfred Riedl. 

Sepak bola nasional berduka setelah menerima kabar bahwa mantan pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl menghebuskan nafas terakhirnya kemarin.  

Padahal belum lama ini, Alfred Riedl memuji suporter Indonesia yang dinilai paling memiliki gairah dalam mendukung. 

Alfred Riedl sendiri juga adalah pelatih yang paling familiar bagi Timnas Indonesia karena sudah 3 periode baginya memimpin merah putih dalam sedekade terakhir.  

Raihan 2 gelar runner up Piala AFF menjadi pencapaian tertinggi Alfred Riedl yang tak bisa disamai pelatih Timnas Indonesia lain. 

Dengan 3 periode ia melatih Timnas Indonesia, artinya sudah ada banyak pemain nasional yang pernah ditangani Alfred Riedl.  

Tentu menjadi pertanyaan menarik bakal seperti apa starting XI terbaik Timnas Indonesia dari mereka yang pernah bermain untuk Alfred Riedl. 

Sebagai informasi, meski Alfred Riedl identik dengan pola 4-4-2, tetapi kami memilih formasi 4-2-3-1 yang dikenal sukses membawa Timnas Indonesia ke final Piala AFF 2016 dengan skuat minimalis. 

Kiper: Kurnia Meiga 

Di posisi penjaga gawang, kami memilih Kurnia Meiga yang ternyata memang selalu menjadi pilihan utama Alfred Riedl dalam melatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2014 dan 2016.  

Satu-satunya pertandingan Kurnia Meiga tak dipakai Alfred Riedl terjadi pada laga terakhir Piala AFF 2014. 

Kemampuan reflek, komunikasi mengorganisasi pertahanan serta postur ideal (tinggi) membuat nama Kurnia Meiga tak pernah bisa tergeser dari kiper Timnas Indonesia asuhan Alfred Riedl.  

Persembahan terakhir Kurnia Meiga bagi Alfred Riedl yang begitu mempercayainya adalah ketika menepis penalti Thailand di final Piala AFF 2016. 

Bek (ki-ka): Zulkifli Syukur, Hamka Hamzah, Hansamu Yama, M. Nasuha 

© Tempo
Mantan pemain Timnas Indonesia, Muhammad Nasuha saat di Piala AFF 2010. Copyright: TempoMantan pemain Timnas Indonesia, Muhammad Nasuha saat di Piala AFF 2010.

Dengan format 4 bek, kami memilih Zulkifli Syukur, Hamka Hamzah, dan M. Nasuha sebagai kuartet terbaik pertahanan Timnas Indonesia. Zulkifli Syukur, namanya mencuat sebagai salah satu bek kiri terbaik berkat Alfred Riedl yang memainkannya pada Piala AFF 2010. 

Siapa yang masih ingat dengan M. Nasuha? Dia adalah bek kanan yang tampil begitu brilian saat membantai Malaysia di laga perdana Piala AFF 2010. Dia juga memiliki jiwa petarung dengan tetap bermain meski kepalanya diperban. 

Hamka Hamzah adalah alasan mengapa Timnas Indonesia bisa melakukan cleansheet atas Filipina dalam pertandingan 2 leg semifinal.  

Sedangkan Hansamu Yama, menjadi langganan Timnas Indonesia sejak diberi kepercayaan oleh Alfred Riedl main di semifinal Piala AFF 2016. 

Menggantikan posisi Yanto Basna yang tampil kurang meyakinkan selama babak grup, Hansamu Yama membayar kepercayaan Alfred Riedl dengan mencetak 2 gol melawan Vietnam dan Thailand di GBK. 

Tengah belakang (ki-ka): Firman Utina, Ahmad Bustomi 

© United Indonesia
Skuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2010. Copyright: United IndonesiaSkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2010.

Sejatinya double pivot Firman Utina dan Ahmad Bustomi merupakan duet gelandang tengah yang dipakai Alfred Riedl dalam menggunakan formasi 4-4-2 di Piala AFF 2010.  

Tapi kami menilai rasanya duet Firman Utina dan Ahmad Bustomi bisa digunakan dalam formasi 4-2-3-1 juga. 

Hal itu dikarenakan kerja sama keduanya sangat fantastis di mana saat itu lini tengah Timnas Indonesia sangat kokoh dan mematikan. Bagaimana tidak, kedua pemain ini bisa saling bertukar posisi saat sedang menyerang atau bertahan. 

Tapi biasanya Ahmad Bustomi yang akan bermain lebih bertahan, sedangkan Firman Utina lebih menyerang.  

Tapi dengan 4-2-3-1, Firman Utina tak perlu sering maju ke depan, cukup memberikan umpan membelah pertahanan sembari memainkan peran deep lying playmaker. Sedangkan Ahmad Bustomi melindungi Firman Utina dari terjangan lawan. 

Tengah depan (ki-ka): Boaz Solossa, Stefano Lilipaly, Andik Vermansah 

© FOX Sports Football
Timnas Indonesia Piala AFF 2016 Copyright: FOX Sports FootballTimnas Indonesia Piala AFF 2016

Untuk menopang satu striker di depan, kami memilih 3 gelandang serang terbaik Timnas Indonesia yang pernah dipoles Alfred Riedl. Mereka adalah Boaz Solossa, Stefano Lilipaly dan Andik Vermansah. 

Ketiga gelandang serang ini kebetulan adalah alumni Timnas Indonesia di Piala 2016 di mana kerja sama ketiganya membuahkan gelar runner up. Andik Vermansah dengan kecepatannya kerap membuat lawan kesulitan. 

Boaz Solossa yang saat itu masih begitu tajam sebagai striker sukses mengemas 3 gol bagi Timnas Indonesia di Piala 2016 dan jangan lupa ia adalah kapten. Terakhir Stefano Lilipaly yang memegang peranan sangat penting saat mencetak gol melawan SIngapura dan Vietnam. 

Depan (ki-ka): Cristian Gonzales 

© Karim Jaafar/AFP via Getty Images
Mantan pemain Timnas Indonesia Cristian Gonzales. Copyright: Karim Jaafar/AFP via Getty ImagesMantan pemain Timnas Indonesia Cristian Gonzales.

Terakhir, kami memilih striker terbaik Timnas Indonesia asuhan Alfred Riedl yaitu pemain naturalisasi, Cristian Gonzales. Meski hanya mencetak 3 gol saja bagi Timnas Indonesia di Piala AFF 2010, tetapi 2 di antaranya dibuat dengan sensasional. 

Satu melalui tendangan jarak jauh dan lainnya dengan sundulan sudut sempit memanfaatkan long pass aduhai dari Firman Utina. Menariknya, kedua gol itu dicetak Gonzales saat menyingkirkan Filipina pada semifinal Piala AFF 2010. 

Sayang di usia yang sudah uzur saat itu, Gonzales tak bisa bergerak liar lagi, ia lebih menjadi tembok pemantul bagi lini serang Timnas Indonesia. Tapi bagi Alfred Riedl, itu sudah cukup dalam implementasi taktiknya untuk starting XI terbaik Timnas Indonesia.