INDOSPORT.COM – Mahalnya banderol N’Golo Kante membuat Inter Milan mengarahkan fokus mereka di bursa transfer ini kepada Jean Michael Seri, gelandang klub Liga Inggris, Fulham.
Upaya Inter Milan untuk memperkuat skuat mereka di bursa transfer musim panas ini sedikit tersendat. Usai mendatangkan Achraf Hakimi dari Real Madrid, Nerazzurri tak kunjung mendatangkan pemain baru meski terus dihubungkan dengan sejumlah nama.
Salah satu sosok yang dikabarkan menjadi buruan pelatih Antonio Conte adalah gelandang andalan Chelsea, N’Golo Kante. Namun, banderol 50 juta euro (Rp890 miliar) yang diminta The Blues membuat rencana Conte untuk bereuni dengan mantan anak buahnya itu menjadi sulit.
Upaya Inter Milan untuk menawarkan Marcelo Brozovic demi menurunkan banderol Kante pun telah ditolak manajemen Chelsea. Akibatnya, Nerazzurri pun kini mengincar gelandang bertahan lain untuk didatangkan di bursa transfer musim panas ini.
Dilansir Football Italia, sosok yang menjadi alternatif tersebut adalah Jean Michael Seri, bintang milik klub promosi Liga Inggris, Fulham.
Uniknya, meski berstatus sebagai pemain Fulham, Seri tidak punya peran sedikit pun dalam kesuksesan klub tersebut meraih tiket promosi. Pasalnya, musim lalu gelandang asal Pantai Gading itu justru menjalani masa pinjaman selama satu musim di Galatasaray.
Bersama klub Turki itu, Seri tampil gemilang dengan mencatatkan 37 penampilan di semua kompetisi dengan sumbangan dua gol dan empat assist. Namun, raihan itu tidak cukup untuk membuat manajemen Galatasaray ingin mempermanenkan dirinya.
Akibatnya, ia pun kemudian dikembalikan ke pelukan Fulham. Seri sebenarnya baru bergabung dengan klub berjuluk The Cottagers itu pada bursa transfer musim panas 2018. Namun, di musim perdananya ia gagal menyelamatkan Fulham dari degradasi dan di musim kedua dipinjamkan ke Galatasaray.
Di sisi lain, ketertarikan Inter Milan terhadap Jean Michael Seri sendiri didasari oleh dua hal. Selain gaya permainan sang gelandang yang cukup mirip dengan N’Golo Kante, Seri bisa didatangkan dengan status pinjaman dengan opsi pembelian di akhir musim, sehingga lebih cocok dengan kondisi finansial Nerazzurri.