Liga Indonesia

Yeyen Tumena Lantang Bersuara, Liga 2 Musim Depan Tanpa Pelatih Asing

Rabu, 16 September 2020 03:25 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Indra Citra Sena
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ketua APSSI, Yeyen Tumena (tengah) melepaskan tendangan ke arah gawang tim Persija. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ketua APSSI, Yeyen Tumena (tengah) melepaskan tendangan ke arah gawang tim Persija.

INDOSPORT.COM - Asosiasi Pelatih Sepak bola Seluruh Indonesia (APSSI) menyuarakan agar kompetisi Liga 2 tak lagi menggunakan pelatih asing. Hal ini pun sudah dikomunikasikan kepada PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia.

Harapan tanpa adanya pelatih asing di Liga 2 disuarakan langsung oleh Ketua APSSI, Yeyen Tumena. Dia ingin kompetisi kasta kedua Indonesia bisa menjadi wadah pelatih lokal untuk menunjukkan kualitasnya. 

"Liga 2 sudah sewajarnya dan selayaknya tanpa pelatih asing. Karena apa? PSSI sudah melakukan dengan mewajibkan pemain lokal selama dua tahun terakhir pemain Liga 2 tak ada pemain asing, kenapa pelatihnya tidak, apa perbedaannya?" kata Yeyen Tumena ketika ditemui di Jakarta.

"Kedua adalah untuk mengantarkan pelatih kita bersaing di Liga 1, di mana mereka berlatih tentu di Liga 2. Kemudian hampir seluruh tim yang meraih juara Liga 2 itu dilatih pelatih lokal. Jadi sudah jelas kualias pelatih lokal kita," jelasnya.

Yeyen menambahkan, bahwa wacana ini sudah dikomunikasikan dengan PSSI. Bahkan Ketua Umum Mochamad Iriawan dikabarkan antusias terhadap wacana Liga 2 tanpa pelatih asing.

"Kami sudah komunikasikan ke PSSI, dan Insha Allah Ketua Umum, Pak Iriawan setuju dengan wacana ini (Liga 2 tanpa pelatih asing)," cetus Yeyen.

Namun Yeyen Tumena menyadari wacana ini tidak bisa diaplikasikan di musim ini. Setidaknya, ia berharap bisa terwujud di tahun depan.

"Tahun ini belum bisa diaplikasikan karena menurut beliau (Iwan Bule) ini akan jadi masalah buat klub karena sudah kontrak dengan pelatih," imbuh Yeyen

"Tapi, tahun depan aturan diberlakukan dan PSSI akan membuat regulasi dan menyampaikan ke semua klub bahwa ini standarisasi pelatih sehingga tidak ada kesalahan dalam hal kontrak semua pihak," tutup dia.