In-depth

Diogo Dalot dan Kompetisi Sehat di Lini Sayap AC Milan

Sabtu, 3 Oktober 2020 21:16 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Marco Luzzani/Getty Images
Davide Calabria terjatuh dalam laga AC Milan vs Lazio, Kamis (25/04/19), Marco Luzzani/Getty Images. Copyright: © Marco Luzzani/Getty Images
Davide Calabria terjatuh dalam laga AC Milan vs Lazio, Kamis (25/04/19), Marco Luzzani/Getty Images.
Timpang

Musim lalu AC Milan terbilang tampil impresif di bawah asuhan Stefano Pioli. Dari 35 laga di seluruh kompetisi, Pioli memang 18 kali, imbang 11 kali, kalah 6 kali.

Puncak performa Milan adalah saat selesai jeda pandemi di mana I Rossoneri tak terkalahkan sampai akhir musim. Salah satu kekuatan utama AC Milan musim lalu adalah sisi kiri mereka yang begitu kontributif.

Musim lalu, fullback kiri Milan, Theo Hernandez, mencetak 6 gol dan 5 assist untuk Milan. Sementara penyerang sayap kiri Milan, Ante Rebic, menjadi top skorer dengan 12 gol dan  kontribusi 4 assist.

Catatan ini begitu timpang jika dibandingkan dengan sisi kanan di mana Andrea Conti gagal menciptakan gol dan berkutat dengan cedera. Sementara Davide Calabria cuma mencatatkan satu gol dan assist.

Di pos penyerang sayap kanan, meski bermain cukup bagus, namun kontribusi Samu Castillejo masih jauh dari harapan tim sebesar Milan.

Samu cuma mencetak 3 gol dan 5 assist di semua kompetisi musim lalu. Sementara Alexis Saelemaekers membuat satu gol dan satu assist untuk Milan.

Maka jelas sudah ketimpangan yang ada di dua lini sayap Milan. Kehadiran Diogo Dalot sangat dibutuhkan di kubu AC Milan.

Selain bisa membantu AC Milan mencapai target di Serie A Italia dan Eropa, keberadaan Diogo Dalot diharapkan juga bisa memacu kompetisi sehat antara Davide Calabria dan juga Andrea Conti untuk terus bekerja keras.

Pada musim lalu, AC Milan cuma memiliki dua pilihan, yakni Calabria atau Conti. Situasinya adalah Conti sering cedera, sedangkan Calabria tampil inkonsisten. Maka musim ini diharapkan hal itu akan berbeda di AC Milan dengan hadirnya Diogo Dalot.