Liga Italia

Tak Mau Jual Klub, Presiden Sampdoria Terima Ancaman Pembunuhan

Jumat, 9 Oktober 2020 17:51 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor:
© getty images
Kabar mengejutkan datang dari Serie A Italia, Presiden Sampdoria Massimo Ferrero mendapatkan ancaman pembunuhan yang dikirimkan melalui surat. Copyright: © getty images
Kabar mengejutkan datang dari Serie A Italia, Presiden Sampdoria Massimo Ferrero mendapatkan ancaman pembunuhan yang dikirimkan melalui surat.

INDOSPORT.COM – Kabar mengejutkan datang dari Serie A Italia, Presiden Sampdoria Massimo Ferrero mendapatkan ancaman pembunuhan yang dikirimkan melalui surat.

Ancaman pembunuhan tersebut datang karena Ferrero ngotot tidak akan melepaskan Sampdoria meskipun para ultras telah mendesak agar klub dari Genoa itu segera dilepas kepada investor yang datang dari Amerika Serikat.

Laporan dari ANSA menyebutkan jika Ferrero menerima peluru sekaligus ancaman pembunuhan di dalam surat yang dikirimkan kepadanya.

Tak hanya itu, sekeliling rumahnya pun dikepung oleh spanduk dari ultras yang berjanji akan ‘berkunjung’ dalam waktu dekat jika ia tidak segera mengubah keputusannya.

Sebelumnya, Sampdoria hampir beralih kepemilikan usai kelompok bisnis Amerika yang dimpimpin oleh eks bomber mereka, Gianluca Vialli, melayangkan tawaran untuk bisa mengakuisisi Il Samp.

Namun, sayangnya negosiasi tersebut urung terlaksana. Ferrero diketahui menolak tawaran tersebut mentah-mentah dan menyatakan tidak akan melepaskan Sampdoria dalam waktu dekat.

Sebuah keputusan yang membuat para ultras mencak-mencak. Pasalnya, mereka telah jengah dengan kepemimpinan Ferrero yang dianggap tidak akan membawa Sampdoria ke arah yang lebih baik.

Mereka percaya kelompok investor dari Amerika Serikat tersebut bisa mengantarkan kejayaan bagi Sampdoria. Sesuatu yang pernah mereka rasakan pada tahun 1980-an sampai tahun 1990-an dulu.

Ferrero sendiri merupakan salah satu presiden klub yang dikenal dekat dan bisa melebur dengan para pendukung klub miliknya.

Selain itu, dirinya juga dikenal karena sikap nyentriknya yang kadang dibandingkan dengan sikap nyentrik milik Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis.