In-depth

Sialnya Nasibmu Mesut Ozil, Si Jenius yang Tertolak di Timnas dan Klub

Senin, 12 Oktober 2020 11:12 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Matthew Aston/GettyImages
Mesut Ozil, playmaker Arsenal. Copyright: © Matthew Aston/GettyImages
Mesut Ozil, playmaker Arsenal.
Masalah Kebugaran, Taktik, hingga Politik

Sebagai seorang gelandang, tak ada yang meragukan kejeniusan seorang Ozil. Ia adalah salah satu talenta terbaik yang dimiliki Timnas Jerman.

Terlepas dari penampilan menurunnya di dua musim terakhir, ia adalah salah satu Raja Assist eropa. Di masa awal kejayaannya, Ia bermain untuk Real Madrid dengan catatan 27 gol dan 80 assist dari 159 pertandingan.

Ketika bergabung ke Arsenal, potensinya semakin terlihat dengan catatan 77 gol dan 44 gol dari 254 laga. Ia pun menjadi salah satu pemain Arsenal dengan raihan assist terbanyak.

Sayang, Mesut Ozil memiliki sejumlah persoalan hingga akhirnya ia harus terdepak di klubnya dan bahkan di Timnas Jerman.

Seperti diketahui, Ozil memiliki masalah pada kebugaran fisik. Musim-musim terakhirnya di Arsenal Ozil memang kerap dibekap cedera.

Meski bukan cedera parah, namun hal itu membuatnya sering absen dari skuad. Beberapa kali pula ia batal main karena sakit.

Karena rentetan cedera kecil ini, Ozil pun jadi seperti kehilangan sentuhannya. Di sisi lain, Mikel Arteta mulai terbiasa dengan strategi tanpa Mesut Ozil.

Belakangan, arsenal sering turun dengan formasi 4-3-3 dengan variasi di lini tengah. Formasi ini membuat Ozil yang terbiasa memainkan peran gelandang serang jadi pilihan kedua.

Memang betul Ozil bisa main sebagai gelandang kiri atau pun kanan, namun hasilnya tak akan semaksimal Granit Saka atau bahkan Mohamed Elneny. Itu sebabnya, Mesut Ozil jadi lebih sering menjadi penghangat bangku cadangan di Arsenal.

Di sisi lain, entah ada kaitannya atau tidak, 'waktu luang' yang dimiliki Ozil membuatnya jadi aktif dalam hal-hal berbau politik. Ozil dikenal sebagai pemain yang kritis dalam persoalan muslim Uighur.

Hal ini membuatnya berurusan dengan pemerintah China yang menghapus namanya dalam game Pro Evolution Soccer. Ozil kembali terlibat insiden berbau politik ketika memutuskan bertemu dengan presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Mesut Ozil memang memiliki darah Turki meski membela Timnas Jerman. Siapa sangka pertemuannya dengan Recep Erdogan berujung pencoretan namanya secara tak terhormat di Timnas Jerman.

Sial benar nasib Ozil. Padahal di Timnas Jerman ia sudah berjasa besar dengan gelontoran assist dan 23 gol dari 92 caps.

Kini, nasib Mesut Ozil seperti terkatung-katung. Keberadaannya sudah tak diinginkan lagi di Arsenal. Sementara harapannya untuk bermain di tim nasional sudah punah.

Meski begitu, di usianya yang masih 31 tahun, masih ada harapan bagi Mesut Ozil untuk bisa bangkit. Sejumlah klub di Liga Inggris dan Eropa diyakini masih banyak yang berminat akan jasa pemain jenius satu ini.