Liga Indonesia

Alasan Bomber Sriwijaya Ambil Lisensi Pelatih Saat Tak Ada Liga 2

Minggu, 18 Oktober 2020 02:59 WIB
Kontributor: Muhammad Effendi | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Muhammad Effendi/INDOSPORT
Kabar gembira datang dari striker klub Liga 2 Sriwijaya FC, Rudiyana. Diam-diam predator andalan Laskar Wong Kito ini, telah mendaftar ikut Kursus Kepelatihan. Copyright: © Muhammad Effendi/INDOSPORT
Kabar gembira datang dari striker klub Liga 2 Sriwijaya FC, Rudiyana. Diam-diam predator andalan Laskar Wong Kito ini, telah mendaftar ikut Kursus Kepelatihan.

INDOSPORT.COM – Kabar gembira datang dari striker klub Liga 2 Sriwijaya FC, Rudiyana. Diam-diam predator andalan Laskar Wong Kito ini, telah mendaftar ikut Kursus Kepelatihan Licenci C.

Hal itu diketahui dari sepucuk surat yang dikirimkan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) Ref. No : 0172/APPI-adm/X/2020 kepada Manajemen Sriwijaya FC.

Surat APPI ini berisikan permohonan buat manajemen Sriwijaya FC untuk menyediakan surat izin dari klub atau surat rekomendasi dari Asprov sesuai dengan domisili, apabila sedang tidak terikat kontrak. Lantaran, Rudiyana masih berstatus pemain Sriwijaya FC, maka surat bakal diterbitkan Laskar Wong Kito.

Dari daftar nama yang bakal mengikuti Kursus Kepelatihan Lisensi C, ada juga nama pemain dari Liga 1 seperti duo Persipura Boas Sallosa dan Tinus Pae, Bhayangkara FC ada Ahmad Jufrianto, PSM Makassar ada Hasyim Kipuw dan Abdul Rahman, Persib Bandung Deden Natsir dan Agung Mulyadi dan pemain dari tim lainnya.

Rudiyana mengambil lisensi C terbilang cukup mengejutkan, mengingat dia yang masih muda, kariernya masih panjang dan masih bersinar di Liga 2.

“Yah, itu untuk masa depan saya. Kalau tidak main sepak bola lagi, tubuh sudah tidak kuat. Jadi nanti saya bisa melatih,” ucap striker berusia 28 tahun ini.

Kursus kepelatihan rencananya akan dimulai pada 1-16 November 2020 mendatang. Keputusan striker kelahiran 4 Mei 1992 ini terbilang tepat, karena Liga 2 juga belum jelas kapan bakal bergulir.

Rencana PSSI dan PT LIB menggulirkan Liga 2 pada pekan kedua November masih belum pasti, mengingat surat izin dari kepolisian belum keluar.

Meski bergulir sekalipun, Rudiyana hanya absen satu pekan saja, karena 16 November kursus kepelatihan sudah selesai.

“Kalau ada waktu, kenapa tidak digunakan. Keluarga pun sangat mendukung, terutama istri,” ucapnya.

Sepak bola telah menjadi bagian hidup dirinya dan keluarga. Kelak, saat tidak sangup lagi bermain sepakbola, ia ingin tetap bergelut di bidang yang telah menjadi hobinya itu.

“Kalau nanti tidak ada lagi rezeki sebagai pemain, mudah-mudahan ada rezeki sebagai pelatih, mudah-mudahan saja,” pungkas Rudiyana.

Meskipun akan mengikuti pelatihan menjadi pelatih, Rudiyana masih tetap akan mengikuti rangkaian persiapan Sriwijaya FC sembari menunggu kejelasan nasib lanjutan Liga 2 2020.