Liga Indonesia

Faktor Finansial Jadi Alasan PSM Mudik Sambil Tunggu Nasib Liga 1

Minggu, 18 Oktober 2020 22:34 WIB
Kontributor: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Media PSM Makassar.
Klub PSM Makassar akan tetap berlatih di Kota Daeng sambil menunggu kejelasan status Liga 1 2020 yang rencananya akan dilanjutkan pada 1 November mendatang. Copyright: © Media PSM Makassar.
Klub PSM Makassar akan tetap berlatih di Kota Daeng sambil menunggu kejelasan status Liga 1 2020 yang rencananya akan dilanjutkan pada 1 November mendatang.

INDOSPORT.COM - Klub PSM Makassar akan tetap berlatih di Kota Daeng sambil menunggu kejelasan status Liga 1 2020 yang rencananya akan dilanjutkan pada 1 November mendatang.

Sekadar informasi, seluruh penggawa Pasukan Ramang sejauh ini mempersiapkan diri dengan menjalankan seluruh program latihan di Yogyakarta sejak akhir September 2020 lalu.

Setelah tiga pekan berada di Kota Gudeg, manajemen klub merah marun asal Sulawesi Selatan ini memilih untuk mengembalikan Zulkifli Syukur dkk. ke Makassar.

"Seluruh pemain akan melanjutkan serangkaian program latihan yang telah disusun oleh tim kepelatihan di Makassar," ungkap Media Officer, Sulaiman Karim, kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT, Sabtu (17/10/20).

Faktor finansial menjadi alasan PSM Makassar untuk mudik dan melanjutkan persiapan di Kota Daeng mengingat belum turunnya izin pelaksanaan Liga 1 2020 dari pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

"Kalau kami tetap menggelar latihan di Yogyakarta, biaya akan terus membengkak jadi diputuskan untuk pulang ke Makassar saja," jelas Sule, sapaan akrab Sulaiman Karim.

Rencananya, PSM Makassar kembali akan berlatih di Lapangan BP2IP Barombong, Makassar, sembari menunggu kejelasan status kompetisi Liga 1 2020.

Perlu diketahui, sejatinya PSM Makassar dan 17 klub peserta Liga 1 2020 lainnya seharusnya sudah mulai bertanding sejak awal Oktober 2020.

Sayang rencana itu harus ditunda karena PSSI dan PT LIB tidak mendapat izin keramaian dari polisi akibat masih tingginya penyebaran virus corona. Alhasil, PSM dan klub Liga 1 lainnya hanya bisa gigit jari.