In-depth

Setelah 7 Tahun dan 4 Trofi, Mesut Ozil Tak Lagi Dibutuhkan Arsenal

Rabu, 21 Oktober 2020 23:56 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© Chloe Knott - Danehouse/Getty Images
Bersama Sokratis Papastathopoulos, Mesut Ozil resmi tak dimasukkan ke skuat Arsenal di Liga Inggris 2020/2021. Sebelumnya, ia juga tak masuk skuat Liga Europa. Copyright: © Chloe Knott - Danehouse/Getty Images
Bersama Sokratis Papastathopoulos, Mesut Ozil resmi tak dimasukkan ke skuat Arsenal di Liga Inggris 2020/2021. Sebelumnya, ia juga tak masuk skuat Liga Europa.

INDOSPORT.COM – Bersama Sokratis Papastathopoulos, Mesut Ozil resmi tak dimasukkan ke skuat Arsenal di Liga Inggris 2020/2021. Sebelumnya, ia juga tak masuk skuat Liga Europa.

Musim kompetisi 2020/2021 tadinya bakal menjadi musim kedelapan Mesut Ozil mengenakan seragam Arsenal. Sayangnya, ia justru kemungkinan besar takkan pernah menjalani musim ini dengan membela panji The Gunners.

Bintang sepak bola asal Jerman itu sudah tersingkir sejak Project Restart di Liga Inggris musim lalu. Alih-alih membaik, nasib Ozil justru makin memburuk di musim ini.

Dari 8 laga yang sudah dijalani Arsenal musim ini, Mesut Ozil belum pernah tampil dengan penampilan terakhirnya terjadi pada Maret lalu. Ia pun kemudian tidak didaftarkan dalam skuat The Gunners untuk Liga Europa.

Meski demikian, nasib buruk bintang 32 tahun itu belum berakhir. Selasa (20/10/20) waktu setempat, Ozil resmi tak didaftarkan manajer Arsenal, Mikel Arteta, dalam skuat berisikan 25 pemain untuk Liga Inggris musim ini.

Dengan kondisi ini, Ozil pun akan menjadi pengangguran selama beberapa bulan ke depan. Ia dipastikan tidak akan bisa berseragam Arsenal lagi setidaknya hingga Februari 2021.

Mengingat kontraknya masih tersisa hingga akhir musim ini, Ozil pun bisa dibilang terjebak di Arsenal. Ia tak bisa berlaga bersama tim utama, tapi juga harus bertahan setidaknya hingga Januari saat bursa transfer musim dingin dibuka.

Arsenal sebenarnya sudah berupaya menyingkirkan Ozil di bursa transfer musim panas lalu. Namun, tingginya gaji sang bintang membuatnya sepi peminat.

Dilansir TalkSport, manajemen The Gunners sempat menawarkan membayar Ozil agar ia bersedia mengakhiri kontraknya lebih cepat. Namun, mantan pemain Real Madrid itu menolak tawaran tersebut.

Situasi ini pun menimbulkan perdebatan di kalangan pendukung Arsenal. Sejumlah fans menuding sang bintang lebih mengutamakan uang alih-alih karier sepak bolanya, karena memilih menerima gaji buta daripada mencari klub baru yang memberikan kesempatan bermain.

Di sisi lain, tidak sedikit pula yang menyebut Arsenal telah bersikap tidak pantas kepada sang gelandang. Pencoretan dari Liga Inggris dan Liga Europa pun disebut sebagai upaya manajemen untuk membuat Ozil tidak betah sehingga bersedia mengakhiri kontrak lebih cepat.

Padahal, tak bisa dipungkiri Mesut Ozil memiliki sejumlah jasa terhadap Arsenal. Datang dari Real Madrid pada 2013, bintang asal Turki itu langsung membuktikan kualitasnya. Di musim perdana, ia jadi andalan dengan tampil 40 kali dan mencetak 7 gol serta 14 assist serta menghadirkan trofi Piala FA.

Penampilan terbaiknya terjadi pada musim 2015/2016 ketika ia mencatatkan 19 assist dalam semusim, hanya tertinggal 1 angka dari rekor assist terbanyak dalam semusim yang dipegang oleh Thierry Henry.

Secara total, Ozil sudah menyumbangkan 3 trofi Piala FA dan 1 trofi Community Shield, tanpa menghitung raihan Piala FA yang dimenangkan Arsenal musim lalu dan Community Shield musim ini.

Meski demikian, harus diakui performa Ozil memang menurun dalam dua musim terakhir. Gaya permainannya pun dinilai tidak cocok dengan pola dan strategi yang diterapkan oleh manajer Arsenal saat ini, Mikel Arteta.

Ozil sendiri mengaku kecewa dengan keputusan itu. "Saya sangat kecewa nama saya tidak terdaftar di Liga Inggris. Sejak menyepakati kontrak baru pada 2018, saya memberikan loyalitas dan kesetiaan pada klub yang saya cintai, Arsenal. Saya sedih sikap saya ini tidak berbalas," ungkapnya melalui medsos.

Ia pun mengaku masih ingin berjuang mendapatkan kesempatan bermain. Namun, dengan besarnya keengganan pihak klub memberinya kesempatan, bukan tidak mungkin ia akan menyerah dan bersedia mengakhiri kontrak lebih cepat.

Sebaliknya, jika tidak ada pemutusan kontrak, maka kedua pihak harus menunggu bursa transfer musim dingin dibuka untuk melihat apakah ada klub yang meminati Ozil. Jika tidak ada, maka sang bintang pun terpaksa bertahan hingga Juni 2021.

Mana pun yang terjadi, amat disayangkan seorang pemenang Piala Dunia yang baru berusia 32 tahun harus absen sementara dari lapangan hijau karena masalah seperti ini.