In-depth

Bersiaplah AC Milan, Roma Bakal Jadi Akhir Mimpi Indah Kalian!

Senin, 26 Oktober 2020 15:46 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© AFP/Getty Images
Aksi selebrasi Edin Dzeko usai membobol gawang Gianluigi Donnarumma. Copyright: © AFP/Getty Images
Aksi selebrasi Edin Dzeko usai membobol gawang Gianluigi Donnarumma.
Magis Edin Dzeko

Peningkatan performa AC Milan dalam dua musim terakhir tidak lepas dari keberadaan sosok penyerang beringas, Zlatan Ibrahimovic di lini depan mereka.

Beberapa kali eks Manchester United dan Paris Saint-Germain itu mampu membantu Milan merebut tiga poin dari lawan-lawannya.

Nah, bila Milan memiliki sosok Ibrahimovic sebagai 'gacoan' di sektor serangan, maka AS Roma juga punya Edin Dzeko yang sudah rutin jadi mesin gol klub Ibukota.

Laga kontra Milan sendiri selalu menjadi momen Dzeko sukses mencatatkan namanya di papan skor. Sejak hengkang dari Manchester City pada 2015 lalu, Dzeko sudah melakoni 9 laga kontra Milan.

Menariknya, dari total laga tersebut, Dzeko sudah mampu empat kali membuat penjaga gawang Milan memungut bola dari gawangnya sendiri. Ia pun juga sempat membuat satu assits.

Dengan torehan tersebut, Dzeko pun diharapkan bisa kembali menjadi mimpi buruk AC Milan. Terlebih dirinya kini tengah dikritik karena baru menciptakan dua gol dari empat penampilan bersama Roma di semua kompetisi.

Formasi 3-4-2-1

4-2-3-1 bisa dibilang menjadi strategi kunci Pioli membawa Milan menorehkan 21 laga tak pernah terkalahkan di semua kompetisi.

Dengan formasi tersebut, Milan selalu mengandalkan permainan melebar memanfaatkan lebar lapangan. Alhasil peluang-peluang mereka selalu bermula dari sisi sayap, sebelum kemudian dieksekusi ujung tombak, Ibrahimovic.

Strategi tersebut pun membuat mereka menjadi memiliki kekurangan di sektor tengah. Hal inilah yang bisa dimanfaatkan oleh Roma, yang dalam asuhan Paulo Fonseca selalu menerapkan formasi 3-4-2-1.

Meskipun terlihat lemah karena hanya mengandalkan tiga bek, dengan formasi ini Roma jadi bisa menguasai sirkulasi bola. Pemain belakang pun bisa membantu apabila terjadi serangan balik.

Sisi tengah yang kurang dieskplore oleh Milan pun bisa menjadi celah bagi Roma untuk membuat peluang. Ini menjadi tugas Pedro Rodriguez dan Henrikh Mkhitaryan untuk menembus double pivot, Ismael Bennacer-Frank Kessie.