In-depth

Fabinho Cedera, Jurgen Klopp dan Liverpool Kian Menderita?

Rabu, 28 Oktober 2020 10:12 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Robbie Jay Barratt - AMA/Getty Images
Jurgen Klopp, pelatih Liverpool tampak marah di pinggir lapangan Copyright: © Robbie Jay Barratt - AMA/Getty Images
Jurgen Klopp, pelatih Liverpool tampak marah di pinggir lapangan
Badai Cedera dan Terpuruknya Pertahanan Liverpool

Pada laga melawan FC Midtjylland, Liverpool memang mencetak clean sheets. Rhys Williams yang berstatus pemain muda dan hanya punya pengalaman saat dipinjamkan musim lalu di kasta keenam Inggris, Kidderminster Harriers mampu tampil apik dan berduet dengan Joe Gomez.

Namun, penampilan apik itu tak begitu saja membuat Jurgen Klopp tersenyum lebar. Guratan gusar di wajahnya  pun tetap tercermin pasca laga, terutama saat memberikan komentar terkait cedera Fabinho di laga ini.

“Itu (cedera Fabinho) adalah hal terakhir yang kami butuhkan. Apa yang bisa saya katakan?,” tutur Klopp dengan nada gusar.

“Saya tahu dia (Fabinho) merasakan sesuatu di pahanya. Itu tidak baik. Di tidak merasakan sakit yang teramat sangat. Dia berkata masih bisa bermain tapi tak bisa berlari, jadi itu tak membantu sedikitpun (untuk pemain di posisinya).

“Kita nantikan saja, kami harus melakukan pemeriksaan dan barulah kita akan tahu lebih dalam. Tapi tentu saja itu tidak baik,” pungkas Klopp dengan nada kecewa.

Cederanya Fabinho juga diperparah dengan fakta bahwa kini bek tengah senior di kubu Liverpool hanya menyisakan Joe Gomez saja. Meski begitu, Klopp mengindikasikan bahwa dirinya tengah menunggu pulihnya Joel Matip.

“Kami harus menunggu bagaimana keadaannya (Matip),” ujar Klopp.

Akan tetapi, jadwal padat Liverpool menggangu pikiran Klopp yang ingin menampilkan skuat terbaiknya, terutama lini belakang. Ada kekhawatiran bahwa jika terus dipaksakan bermain, pria asal Jerman ini harus melihat cedera para pemain utamanya kian bertambah parah.

“Jika hanya 1 pertandingan, pertandingan di akhir musim, saya pikir kami bisa memaksakan 1 atau 2 pemain (yang cedera) untuk bermain. Tapi kami kini bermain 3 hari sekali,” gerutu Klopp.

Fakta cedera yang menerpa para barisan bek tengah Liverpool memberi dampak besar pada pertahanan The Reds. Bayangkan saja, sejak awal musim 2020/21, tim asal Merseyside ini telah kebobolan 16 gol di segala ajang.

16 gol yang bersarang di gawang Liverpool tersebut 14 di antaranya terjadi di Liga Inggris yang baru menjalani 6 pertandingan. Catatan itu membuat The Reds bersanding dengan Fulham dan West Bromwich Albion yang berstatus tim promosi sebagai tim dengan jumlah kebobolan terbanyak sejauh ini.

Bahkan 14 gol yang bersarang di gawang The Reds di Liga Inggris musim ini berjumlah hampir setengah jumlah kebobolan yang diterima musim lalu (33 gol).

Dengan statusnya sebagai juara bertahan dan salah satu pemilik pertahanan terbaik di musim lalu, tentu apa yang didapatkan Liverpool saat ini terbilang memprihatinkan.

Tak pelak nada kecewa dan gusar keluar dari mulut Jurgen Klopp pasca Fabinho cedera. Mau tidak mau, Liverpool harus mengandalkan bek muda seperti Rhys Williams dan Sepp van den Berg yang belum punya pengalaman di level tertinggi.

Menarik dinantikan bagaimana laju Liverpool di tengah badai cedera yang menerpa barisan belakangnya. Akankah The Reds tetap mampu menjadi salah satu kandidat dengan lubang menganga di barisan belakang?