Liga Champions

Pepe Reina: Si Petualang yang Tak Tahu Arah Jalan Pulang

Kamis, 29 Oktober 2020 12:39 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Getty Images
Pepe Reina adalah petualang di Liga Champions yang hampir tak tahu di manakah arah pulang. Copyright: © Getty Images
Pepe Reina adalah petualang di Liga Champions yang hampir tak tahu di manakah arah pulang.

INDOSPORT.COM – Pada laga kedua grup F antara Lazio melawan Club Brugge, Pepe Reina tampil sebagai penjaga gawang utama Biancoceleste menggantikan Thomas Strakosha di bawah misatar gawang.

Di laga yang berlangsung di Belgia ini, Lazio memilih turun dan tak membawa beberapa pemain pilarnya seperti Ciro Immobile, Luis Alberto dan Strakosha.

Meski tanpa beberapa pemain pilarnya, Lazio tetap mampu memberi perlawanan dan bahkan menyulitkan tuan rumah. Hal itu terbukti dari gol pertama di pertandingan ini.

Lazio unggul terlebih dahulu di menit ke-14 lewat Joaquin Correa. Keunggulan ini sempat bertahan selama 20 menit lebih sebelum Club Brugge mampu menyamakan kedudukan lewat eksekusi penalti Hans Vanaken di menit ke-42.

Secara permainan, Club Brugge tampil begitu mendominasi dari babak pertama dimulai. Kendati tertinggal terlebih dahulu, klub asal Belgia ini tetap mampu melancarkan serangan hingga menit akhir.

Di sinilah peran Pepe Reina terlihat jelas. Kiper gaek asal Spanyol ini mampu menggantikan peran Strakosha dan menjadi penyelamat serta komando dari solidnya pertahanan Lazio.

Reina mampu membuat 2 penyelematan gemilang dan membuat 2 sapuan dari total 11 tembakan yang dilancarkan Club Brugge. Tentu apa yang ia tampilkan menjadi sinyal bahwa dirinya belum habis.

Di usianya yang kini mencapai 38 tahun, Reina masih menunjukkan kelasnya layaknya saat masih berseragam Villareal dan Liverpool.

Di saat rekan seprofesinya memilih gantung sarung tangan di usia 35 tahun ke atas, Reina masih yakin akan kemampuan dirinya untuk terus bermain di level tertinggi.

Sejak kariernya dimulai pada tahun 2000, Pepe Reina seakan tak tahu klub manakah yang jadi rumahnya untuk pulang. Bisa dikatakan, ialah petualang sejati di sepak bola untuk kategori kiper.

Reina merupakan pemain jebolan La Masia. Meski lahir di Madrid, ia memilih mengembangkat bakatnya di salah satu akademi terbaik di dunia tersebut.

Bakatnya yang memang terlihat sejak muda membuatnya mendapat panggilan untuk memperkuat Barcelona di usia 18 tahun seiring dengan krisis penjaga gawang yang dihadapi Blaugrana saat Richard Dutruel dan Francesc Arnau cedera.

Banyak penampilan ia buat bersama Barcelona usai menembus tim utama di usia 18 tahun. Namun kesempatan untuknya tampil reguler terhenti pada musim 2001/02. Ia pun memutuskan untuk hengkang dari Barcelona pada musim 2002/03 saat timnya mendatangkan Robert Enke.

Kepergian ini mungkin sangat disesali oleh Reina. Sebab, 2 kiper senior di depannya tak mampu tampil apik dan Victor Valdes yang merupakan pemain dengan kualitas jauh di bawahnya saat di La Masia mendapat tempat dan menjadi starter utama Barcelona.

Usai meninggalkan Barcelona, Reina pun memutuskan bergabung Villareal untuk menyelamatkan kariernya saat itu.

“Saya berpikir kepindahan ke Villareal adalah langkah yang harus saya ambil. Itu bukanlah langkah mundur (pergi dari Barcelona) tapi itu selangkah lebih maju,” tutur Reina.

Keputusan ini pun membawa angin segar untuknya. Meski tak meraih trofi, ia mampu mencetak 109 penampilan dan membawa The Yellow Submarine tembus ke Liga Champions untuk pertama kalinya.

Penampilan ciamiknya lantas membuat Liverpool memboyongnya pada 2005. Kepindahan ini seakan menjadi puncak performanya. Sayang, apiknya penampilan yang ia miliki tak sebanding lurus dengan kenyataan di Timnas Spanyol.

Reina yang ada di puncak performanya hanya menjadi kiper ketiga di belakang Iker Casillas dan Victor Valdes. Meski begitu, pengakuan tetap ia dapatkan saat berkompetisi di Inggris.

Pada 2013, ia pun dilepas Liverpool ke Napoli dengan status pinjaman yang kemudian dilepas secara permanen ke Bayern Munchen pada 2014. Perjalanan kariernya pun mencapai titik nadir.

Hanya menjadi cadangan, Pepe Reina lantas dilepas ke Napoli pada 2015. Bersama Partenopei, ia pun sempat menjadi kiper utama dan tampil reguler. Namun, mimpi indah itu hanya bertahan 3 musim saja.

Pada 2018, Reina dilepas ke AC Milan dan kembali menjad kiper cadangan. Lalu di tahun 2020, ia dilepas ke Aston Villa dengan status pinjaman sebelum dilepas dengan status bebas transfer.

Lazio pun datang menjemputnya di bulan September 2020. Menapaki kariernya yang kerap menjadi cadangan pun membuatnya rela menjadi pelapis dari Strakosha.

Meski tak bergemilang gelar sepanjang kariernya, Reina mencatatkan rekor pribadi saat membela Lazio melawan Club Brugge. Total ia telah membela 4 tim berbeda di Liga Champions dan hanya kalah dari Morgan De Sanctis (5 tim).

Total tim yang telah Pepe Reina bela mencapai 8 tim dari 4 negara sejauh ini. Dengan tekadnya yang masih ingin bermain di level tertinggi, entah kemana lagi ia akan melanjutkan petualangannya saat kontraknya habis atau dilepas Lazio pada 2022 mendatang.