In-depth

Edouard Mendy dan Misi Kebangkitan Kiper Afrika di Eropa

Selasa, 3 November 2020 20:13 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Tim Clayton/Corbis via Getty Images
Keberhasilan Edouard Mendy menjadi pemain kunci di Chelsea bisa semakin mengangkat kepercayaan diri para kiper- Afrika untuk merumput di liga-liga top Eropa. Copyright: © Tim Clayton/Corbis via Getty Images
Keberhasilan Edouard Mendy menjadi pemain kunci di Chelsea bisa semakin mengangkat kepercayaan diri para kiper- Afrika untuk merumput di liga-liga top Eropa.

INDOSPORT.COM - Keberhasilan Edouard Mendy untuk menjadi pemain kunci di Chelsea bisa semakin mengangkat kepercayaan diri para kiper-kiper Afrika untuk merumput di liga-liga top Eropa. 

Chelsea dibuat keki dengan performa kiper mereka, Kepa Arrizabalaga. Didatangkan dengan mahar 71 juta pounds (Rp1,3 triliun), Kepa malah tampil mengecewakan. 

Blunder demi blunder dilakukan oleh kiper 26 tahun tersebut yang merugikan mereka, terutama pada musim 2019-2020 lalu yang membuat mereka gagal finis tiga besar. 

Manajemen Chelsea pun sadar akan hal ini meski Lampard terus membela Kepa dalam konferensi pers. Akhirnya manajemen berhasil mendatangkan pengganti Kepa atas nama Edouard Mendy. 

Mendy didatangkan The Blues dari klub Prancis, Stade Rennais. Meski namanya tak begitu populer, namun di Ligue 1, ia mencatatkan prestasi apik. 

Mendy pun tampil jauh dari mengecewakan kala membela Chelsea sampai-sampai Kepa harus kedinginan di bangku cadangan. Bagaimana tidak, dari tujuh laga, Mendy sanggup mencatatkan lima clean sheet.  

Bicara soal kiper, di Liga Inggris sendiri cukup jarang kiper berasal dari Afrika. Mendy saat ini berstatus sebagai kiper Timnas Senegal. 

© Getty Images
Edouard Mendy. Copyright: Getty ImagesKiper Chelsea, Edouard Mendy..

Memang, kiper asal Afrika mulai mencuri perhatian di Eropa saat ini. Mendy pun seakan menjadi simbol kebangkitan kiper-kiper Afrika. 

Mendy adalah kiper Afrika satu-satunya di Liga Inggris. Keberhasilan ia menjadi kiper liga top Eropa diyakini bisa menginspirasi kiper-kiper Afrika lain untuk bangkit beprestasi di level tertinggi. 

Sebelum Mendy ke Chelsea, di Belanda sudah ada Andre Onana yang tampil memukau bersama Ajax Amsterdam. Andre Onana merupakan kiper asal Kamerun. 

© David Aliaga/MB Media/Getty Images
Kiper Ajax Amsterdam asal Kamerun Andre Onana. Copyright: David Aliaga/MB Media/Getty ImagesKiper Ajax Amsterdam asal Kamerun Andre Onana.

Ia menjadi kunci keberhasilan Ajax Amsterdam dalam membawa tim meraih gelar juara Eredivisie dan lolos ke semifinal Liga Champions. 

Mendy dan Onana tidaklah sendiri. Saat ini, di Ligue 1 juga ada kiper yang mencuri perhatian yakni Alfred Gomis. 

Kiper asal Senegal ini menggantikan Mendy di Stade Rennais. Ia tampil cukup baik dan bahkan pernah membela SPAL di Serie A Italia. 

Perjuangan Mendy 

Tak cuma soal skill, perjuangan Mendy untuk sampai ke tahap saat ini juga patut diteladani. Siapa sangka, sebelum menjadi kiper Chelsea, Mendy sudah hampir pensiun di usia 23 tahun. 

Edouard Mendy yang lahir di Prancis, 1 Maret 1992, memutuskan untuk membela Timnas Senegal. Meski begitu, ia mengawali kariernya di sepak bola Prancis dengan bergabung bersama klub amatir AS Cherbourg.

Mendy diketahui hampir pensiun pada usia 23 tahun karena dirinya tak dikontrak tim profesional mana pun saat itu. 

Bahkan, ia sampai mengantre untuk mencari pekerjaan di Kota Normandy, Prancis, dan meninggalkan sepak bola. 

Namun beruntung, kala itu dirinya tetap ingin berada di Eropa dan datanglah tawaran untuk main bersama tim Marseille B yang berkompetisi di divisi 4 Prancis.

Ternyata, setelah itu penampilan Edouard Mendy mencuri perhatian dari Rennes yang main di Ligue 2. Semusim berselang ia menjadi kiper utama, dan sisanya adalah sejarah di mana ia mampu membawa Rennes ke Liga Champions dan diincar Chelsea di bursa transfer musim panas ini.

Cerita perjuangan Mendy pun diharapkan dapat menginspirasi para kiper Afrika lainnya untuk tak menyerah dan mulai menembus lima liga top Eropa seperti Liga Inggris