Liga Spanyol

'Ancaman' LaLiga Spanyol Bikin Runyam Masalah Barcelona dan Lionel Messi

Minggu, 15 November 2020 13:07 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor:
© SAJJAD HUSSAIN / Stringer / Getty Images
Ancaman LaLiga Spanyol kian perkeruh permasalahan hubungan buruk antara Lionel Messi dan Barcelona. Copyright: © SAJJAD HUSSAIN / Stringer / Getty Images
Ancaman LaLiga Spanyol kian perkeruh permasalahan hubungan buruk antara Lionel Messi dan Barcelona.

INDOSPORT.COM - Masalah antara Barcelona dan Lionel Messi kini kian pelik setelah LaLiga Spanyol turut serta. Mengingat nasib sudah diujung tanduk, klub benar-benar akan bangkrut awal Januari nanti?

Sebagaimana diketahui sebelumnya, kondisi kurang meyakinkan kini mendera Catalan yang baru saja ditinggal oleh Josep Maria Bartomeu selaku presidennya. Bagaimana tidak? Mereka tetap saja berada di ambang bahaya karena ditinggal pemain ikoniknya.

Usai lengsernya presiden, Eric Abidal si direktur olahraga, dan adanya pelatih Ronald Koeman, tekad Messi untuk pergi tak terelakan lagi. Bahkan untuk itu ia sama sekali tak perduli dengan status pailit El Barca gara-gara tak menerima pemangkasan gaji 30 persen.

Alih-alih menjadi penengah masalah, LaLiga Spanyol melalui pernyataan sang presiden, Javier Tebas malah memberikan pengumuman mengejutkan. Ya, kabarnya klub harus habiskan 490 juta euro (Rp8,2 triliun) agar bisa bertahan selesaikan musim ini.

"Kami memiliki setidaknya kelebihan pengeluaran sekitar 500 juta euro (Rp8,4 triliun) karena klub tak bisa melepaskan pemain dari kontrak mereka. Galakkan pemotongan gaji, Valencia, Barcelona, dan Real Madrid yang paling terkena efeknya," ucap Tebas dilansir Football Espana.

"Untuk mengakhiri musim, sepak bola Spanyol setidaknya harus habiskan 490 juta euro (Rp8,2 triliun) untuk bayar operasional klub. Tapi ini tak semua, Valencia gagal masuk Liga Champions dan harus jual pemain, dan Barca musti pangkas gaji karena tak punya pilihan," tutupnya.

Peringatan dari Tebas ini tentu sulit untuk diberlakukan oleh Blaugrana yang terlilit hutang dari 217 juta euro (Rp3,6 triliun) pada 2019 lalu, kini melonjak jadi 488 juta euro (Rp8,17 triliun). Parahnya lagi mereka tak bisa membujuk para pemain untuk bekerjasama.

Lewat komando Messi, sebagian besar para pemain masih tak rela ketika pendapatan mereka malah harus dipotong setelah melihat perbedaan dengan divisi lain, terutama tim basket Barca yang tak tersentuh. Alhasil pihak klub sampai menambah tenggat waktu negosiasi.

Melihat akan krisis yang menyertai Barcelona nampak tak akan mengubah keinginan hati dari Lionel Messi untuk batal hengkang. Terhenti gara-gara klausul rilis 700 juta euro (Rp12 triliun), kini ia bisa lebih cepat tinggalkan LaLiga Spanyol gara-gara klubnya terancam bangkrut.