Liga Indonesia

PSIS Akui Telat Bayar Gaji Pemain di Bulan November, Yoyok Sukawi: Akibat Prank

Senin, 16 November 2020 05:35 WIB
Kontributor: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mengakui adanya keterlambatan gaji pemain akibat Prank jadwal Liga 1 2020. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mengakui adanya keterlambatan gaji pemain akibat Prank jadwal Liga 1 2020.

INDOSPORT.COM – Salah satu kontestan Liga 1 2020, PSIS Semarang mulai merasakan efek domino akibat ketidakjelasan kompetisi, salah satunya terkait masalah keuangan.

Menurut manajemen Laskar Mahesa Jenar, di bulan November 2020 mereka terlambat membayar gaji untuk pemain yang biasanya dilakukan pada tanggal 10 setiap bulannya.

Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS pun tak sungkan mengakui bahwa ketidakjelasan kompetisi dan ditundanya kompetisi secara mendadak pada akhir September lalu membuat keuangan klubnya terdampak cukup parah.

“Iya memang di Bulan November ini ada keterlambatan menggaji pemain. Ini udah tanggal 15 padahal biasanya tanggal 10.

Memang baru kali ini kami telat bayar gaji karena saya sudah menyampaikan sebelumnya bahwa keuangan PSIS cukup terdampak akibat 'Prank' kompetisi yang mendadak tidak boleh diputar pada akhir September lalu,” ujar Yoyok Sukawi kepada INDOSPORT di Semarang, Minggu (15/11/20).

Dari pengakuan Yoyok Sukawi, klubnya sudah merogoh kocek yang cukup dalam pada saat mempersiapkan lanjutan kompetisi Liga 1 2020 pada Bulan Agustus dan September lalu. Manajemen PSIS pada saat itu harus mengeluarkan dana operasional di tengah minimnya pemasukan.

“Saat persiapan lanjutan kompetisi, kami sudah mengeluarkan banyak uang untuk bayar rumah, makan, operasional latihan, hingga dana-dana tak terduga lainnya. Itu jumlahnya cukup besar,” jelas CEO PSIS tersebut.

Namun manajemen PSIS juga tak tinggal diam. Untuk bisa membayar gaji pemain di bulan November kali ini, mereka tengah menjual beberapa aset pribadi sebagai dana talangan supaya pemain bisa segera menerima haknya.

“Untuk saat ini para pemegang saham tengah berjuang mencari dana untuk menggaji pemain. Salah satunya dengan menjual aset pribadi. Kami tidak masalah melakukan hal itu, namun manajemen PSIS juga berharap kepada PSSI atau pun PT. LIB (red-PT. Liga Indonesia Baru) selaku operator liga untuk segera membayarkan hak komersial.

“Itu akan sangat membantu kami dalam memberi hak untuk pemain,” tambahnya.

Yoyok Sukawi juga meminta kepada para pemain PSIS Semarang untuk bersabar karena ia berharap di pekan depan sudah bisa membayar hak untuk para pemainnya.

“Untuk pemain kami sebelumnya maaf dan sabar sedikit. Doakan saja kami lancar mencari dana talangan sehingga pekan depan sudah bisa kami bayarkan. Harapan kami seperti itu,” pungkas Yoyok Sukawi.