Liga Italia

3 Alasan Christian Eriksen Bakal Bersinar di AC Milan

Selasa, 17 November 2020 10:21 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Claudio Villa - Inter/Inter via Getty Images
Gagal bersinar di tim Liga Italia, Inter MIlan, Christian Eriksen pun memiliki sejumlah alasan untuk bisa tampil bersinar di klub rival, AC Milan. Copyright: © Claudio Villa - Inter/Inter via Getty Images
Gagal bersinar di tim Liga Italia, Inter MIlan, Christian Eriksen pun memiliki sejumlah alasan untuk bisa tampil bersinar di klub rival, AC Milan.

INDOSPORT.COM - Gagal bersinar di tim Liga Italia, Inter MIlan, Christian Eriksen pun memiliki sejumlah alasan untuk bisa tampil bersinar di klub rival, AC Milan.

Menjalani musim keduanya, Christian Eriksen belum juga bisa menunjukkan penampilan terbaiknya di Inter Milan.

Eriksen meninggalkan Tottenham Hotspurs pada Januari 2020 lalu dan menerima pinangan Inter Milan. Nerazzurri menebus playmaker Timnas Denmark ini dengan harga 27 juta euro.

Namun, sang pemain belum menemukan sentuhan terbaiknya hingga saat ini. Eriksen mengalami kesulitan di Giuseppe Meazza, padahal di Tottenham dia adalah jenderal lapangan tengah klub Inggris tersebut.

Sepanjang musim ini Antonio Conte memberinya tujuh kesempatan tampil di semua ajang. Dari tujuh laga itu empat di antaranya sebagai starter dan belum mencetak gol.

Media Italia pun mengabarkan ia bakal ke AC Milan karena dinilai cocok dengan skema Stefano Pioli. Apa yang dikatakan media ada benarnya, sebab kami menemukan tiga alsan Christian Eriksen bakal bersinar di AC Milan 

1. Posisi Playmaker

Seperti diketahui, saat ini AC Milan terancam kehilangan playmakernya, Hakan Calhanoglu. Sampai pertengahan November ini, I Rossoneri tak kunjung menemui kesepakatan dengan pemain Turki tersebut. 

Jika Calhanoglu memutuskan hengkang pada Januari, maka Christian Eriksen bisa menjadi pengganti yang tepat. Pasalnya, secara posisi bermain, keduanya cukup mirip. 

Baik Eriksen maupun Calhanoglu terbiasa main sebagai gelandang serang tengah dengan dibantu pergerakan cepat di kedua sisi sayap. Taktik ini pula yang membuat Eriksen bak monster di Tottenham. 

Berbeda dengan Inter, AC Milan di bawah Pioli menerapkan formasi dua penyerang sayap dalam skema 4-2-3-1. Ia pun diyakini bakal cocok jika main di AC Milan ketimbang Inter yang selama ini memakai formasi 3-5-2 ala Conte. 

2. Usia Keemasan dengan Mental Juara

Meski lebih tua dari Calhanoglu, namun Christian Eriksen saat ini tengah dalam masa keemasannya. Eriksen masih berusia 28 tahun dan memiliki potensi untuk jadi bintang besar di AC Milan

Ia sudah memiliki kematangan beserta pengalaman yang sempurna untuk mengangkat Milan ke level berikutnya. Hal ini terbukti dari 305 penampilan yang telah dimainkannya bersama Spurs serta 163 bersama Ajax Amsterdam. 

Ia juga sudah merasakan manisnya gelar juara. Eriksen tercatat telah merengkuh 3 gelar juara Liga Belanda, 1 Piala Belanda, dan 1 Piala Super Belanda. 

3. Jauh Lebih Superior dari Calhanoglu

Menilik kualitas bermain, Christian Eriksen bisa dibilang memiliki level kelas dunia untuk skuad AC Milan saat ini. Jika dibandingkan dengan Calhanoglu, pencapaiannya jauh lebih superior. 

Di Tottenham Hotpsur ia bermain sebanyak 305 kali dengan catatan 69 gol dan 89 assist. Sementara di Ajax Amsterdam, ia main 163 kali dengan catatan 32 gol dan 65 assist. Sepanjang kariernya di level klub, sejauh ini ia total sudah mencetak 105 gol dan 157 assist. 

Di tim nasional Denmark, juga jadi salah satu pencetak gol terbanyak dengan 36 gol dari 102 caps. Eriksen juga pernah mendapat tiga kali penghargaan individu player of the year.

Lemari penghargaan trofi Eriksen juga bergelimang dengan 3 gelar Eredivisie, 1 Piala Belanda, dan 1 Piala Super Belanda. 

Di sisi lain, Hakan Calhanoglu juga memiliki statistik yang bagus. Namun masih kalah dibanding dengan Eriksen. 

Sepanjang kariernya di level kub sejauh ini, Calhanoglu mencetak 83 gol dan 91 assist. Berbeda dengan Christian Eriksen, Calhanoglu belum pernah merasakan trofi apapun di klub kasta atas yang dibelanya. Ia hanya pernah sekali mendapat penghargaan player of the year.