Liga Spanyol

Barcelona Paling Menderita, Bersama Real Madrid Sengsara di LaLiga

Rabu, 18 November 2020 08:35 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Indra Citra Sena
© Alex Caparros/Getty Images
Gara-gara pandemi virus Corona yang bikin krisis ekonomi, Barcelona mengalami penderitaan teramat sangat di LaLiga Spanyol. Sementara Real Madrid juga sengsara. Copyright: © Alex Caparros/Getty Images
Gara-gara pandemi virus Corona yang bikin krisis ekonomi, Barcelona mengalami penderitaan teramat sangat di LaLiga Spanyol. Sementara Real Madrid juga sengsara.

INDOSPORT.COM - Masa-masa sulit nampaknya dialami oleh berbagai klub yang kini melakoni LaLiga Spanyol 2020-2021. Ketika Real Madrid sudah cukup terpukul, Barcelona kini paling merasa menderita karena suatu alasan.

Bak sudah jatuh tertimpa tangga, nampak menjadi peribahasa yang pas bagi Azulgrana sepanjang musim ini. Bagaimana tidak? Setelah mengulangi semusim era Frank Rijkaard usai tanpa kemenangan trofi domestik dan Eropa, kini ambang kebangkrutan menimpa mereka.

Efek pandemi Corona menjadi sebabnya, usai sempat memangkas gaji hingga 70 persen pada LaLiga Spanyol musim lalu, kini mereka harus kembali lakukan hal yang sama dengan besaran 30 persen. Jika tak dilakukan, ancaman pailit bisa buat Lionel Messi dkk menganggur.

Menurut laporan NDTV, kompetisi kasta atas Negeri Matador menemukan fakta miris jika El Barca menjadi tim paling terdampak permasalahan ekonomi akibat pandemi Corona. Real Madrid pun demikian, hanya saja mereka tidak terlalu besar ketimbang rivalnya.

Blaugrana kabarnya sudah melakukan pembatasan gaji menjadi 382,7 juta euro (Rp6,4 triliun) dari yang sebelumnya 671,4 juta euro (Rp11,1 triliun). Dipotong hingga 300 juta euro (Rp5 triliun), cukup masuk akal mereka sempat jual Luis Suarez, Arturo Vidal, dan Ivan Rakitic.

Sementara itu lawan El Clasico mereka, Real Madrid juga alami nasib serupa tapi tak terlalu tinggi dengan pengurangan 641 juta euro (Rp10,6 triliun) jadi 468 juta euro (Rp7,7 triliun). Atletico Madrid pun juga mengalami pengurangan sekitar setengah dari rival sekota mereka.

Bagi 20 klub divisi utama LaLiga, mereka setidaknya bakal habiskan 2,33 miliar euro (Rp38 triliun) musim ini yang alami penurunan Rp10 triliun. Alokasi pendapatan bisa dihabiskan kepada pemain, pelatih, dan pemain akademi agar bisa bawa stabilitas ke 42 tim di divisi bawah.

Mengapa Catalan menjadi tim dengan finansial paling parah? Hal ini nampak tak lepas dari kekeuhnya mereka memanjakan Lionel Messi yang diganjar gaji hingga 78 juta euro (Rp1,2 triliun) mendekati masa akhir jalinan kerjasama kontraknya.

Barcelona sendiri masih berencana untuk lakukan penjualan demi bisa menekan pengeluaran mereka mulai dari Ousmane Dembele agar bisa bertahan di LaLiga Spanyol. Sementara itu, Real Madrid juga akan bernegosiasi pemangkasan gaji imbas efek Corona kali ini.