In-depth

Mason Greenwood Butuh Uluran Tangan, Bukan Caci Maki

Jumat, 20 November 2020 20:49 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Alex Livesey - Danehouse/Getty Images
Sebagai pemain muda Manchester United, jalan Mason Greenwood masih panjang. Copyright: © Alex Livesey - Danehouse/Getty Images
Sebagai pemain muda Manchester United, jalan Mason Greenwood masih panjang.

INDOSPORT.COM - Pemain muda Manchester United, Mason Greenwood, sudah mengalami banyak hal dalam kariernya meski masih berusia 19 tahun.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Greenwood sudah mencicipi pahitnya skandal yang memang bukan barang baru bagi figur publik. Semakin tinggi pohon, semakin kencang pula anginnya.

Apalagi dengan usianya yang masih 19 tahun, Greenwood tengah berada dalam fase rawan 'bencana kehidupan'. Sudah terbukti, ketika ia dipulangkan lebih cepat dari UEFA Nations League bulan September lalu karena skandal wanita.

Untuk diingat kembali, seorang gadis Islandia bernama Nadia Sif Lindal Gunnarsdottir, dan sepupunya tertangkap berada di kamar hotel bersama Greenwood dan Phil Foden.

Baik Greenwood dan Foden sendiri sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada publik. Meski demikian, mereka tidak bisa menghindari konsekuensi yang harus ditanggung akibat perbuatannya.

Tidak lama setelah kejadian tersebut, Greenwood malah kembali jadi buah bibir karena sebuah video yang kemudian viral. Pasalnya, ia terlihat menghirup nitrous oxide alias 'gas tertawa' yang ia masukkan ke dalam balon.

Lagi-lagi, ia harus menghadapi publik sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai seorang tokoh terkenal. Walaupun menyebut video yang bersangkutan sudah cukup lawas, Greenwood tetap meminta orang-orang tidak meniru aksinya.

Menghadapi skandal di usia muda jelas bukan hal mudah bagi siapa saja, apalagi bagi Greenwood yang baik nama maupun wajahnya dikenal banyak orang.

Setiap seseorang membuat kesalahan, pasti ada imbas yang harus ia tanggung. Caci maki adalah cara paling mudah untuk mengkritik Greenwood, tapi banyak orang tidak sadar bahwa kritik seharusnya bersifat membangun.

Hanya saja, memang jauh lebih mudah untuk melihat kekurangan lalu melontarkan ujaran yang tidak sedap didengar telinga. Apa yang menimpa Mason Greenwood ini pun sempat membuat pelatihnya di Manchester United merasa cemas.