In-depth

Perbedaan Nasib Todd Ferre dan Drama Transfer Bagus Kahfi, Tersandung Bisnis Sepak Bola?

Minggu, 29 November 2020 14:42 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Lanjar Wiratri
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Drama transfer Bagus Kahfi ke klub Belanda, FC Utrecht berakhir dengan kegagalan. Hal itu sangat jauh berbeda dengan apa yang dialami Todd Ferre, yang resmi pindah ke klub Thailand, Lampang FC.

Dalam proses Bagus, dilaporkan tidak ada kesepakatan yang terjalin antara Barito Putera selaku pemilik Bagus saat ini dengan FC Utrecht. Buntutnya, klub Belanda itu menarik diri dan enggan menggaet Si Kribo.

Namun, siapa pun tak bisa menyalahkan Barito Putera maupun FC Utrecht dalam proses transfer tersebut. Hal ini lumrah terjadi di bisnis sepak bola modern, dimana pemain gagal pindah klub karena tidak ada titik temu antara klub terkait.

Menurut manajer Barito Putera, Mundari Karya, pihaknya sangat mendukung kepindahan Bagus Kahfi ke FC Utrecht Namun, Barito ingin ada kesepakatan lain yang terjalin melalui opsi penebusan (dibeli), peminjaman hingga buy back apabila Bagus sudah tak dibutuhkan.

Syarat yang diajukan Barito Putera dilaporkan tak bisa dipenuhi FC Utrecht. Hal itu disinyalir jadi penghambat kepindahan Bagus Kahfi ke Belanda.

"Utrecht sudah berkirim surat ke kami dan kami sudah balas ke Utrecht. Utrecht-nya belum balas lagi ke kami. Mereka mengutarakan keinginan untuk meminang Bagus Kahfi. Ada proses yang harus dilalui," ucap Mundari ke awak media, dua hari lalu.

"Prosesnya apa yang dimaksud? Jangan masalah itu. Yang penting kami akan memberikan kesempatan bagi pemain yang ingin bermain di luar negeri".

"Deadline dari Utrech kabarnya hari ini (dua hari lalu)? Tidak tahu. Kami masih proses. Tidak boleh sembarangan. Masalah deadline itu tidak usah. Prinsipnya masalah proses ini," imbuh Mundari.

Apa yang dilakukan Barito Putera tidak bisa disalahkan. Sebab, dalam sepak bola modern, ada negoisasi dalam proses transfer pemain apabila masih terikat kontrak dengan klub lama.

Barito tentu memperhitungkan untung rugi sebelum melepas pemainnya. Itu adalah hal yang lumrah dalam sepak bola, sebab olahraga paling populer sejagat raya ini sudah berkembang menjadi bisnis yang menggiurkan.

Di sisi lain, FC Utrecht dilaporkan tidak benar-benar menginginkan atau merekrut Bagus Kahfi. Karenanya, klub tersebut enggan mengeluarkan biaya transfer maupun opsi peminjaman dan hanya mau membantu perkembangan Bagus serta mengambil apabila status Bagus free transfer (mengindari masalah transfer dan sebagainya).

Mirwan Suwarso selaku perwakilan Garuda Select (tempat Bagus Kahfi menimba ilmu di Inggris) menjelaskan, pihaknya yang membantu melobi FC Utrecht agar Bagus Kahfi bisa dititipkan. Selain itu, ada campur tangan Dennis Wise (eks Chelsea dan pelatih Garuda Select) untuk menitipkan Si Kribo.

"Sebenarnya bukan diundang. Kami yang menitipkan. Jadi menurut saya agak lugu kalau kita berpendapat bahwa pemain Indonesia sudah mampu masuk ke klub Eropa apa adanya," bukanya.

"Dennis Wise menitipkan Bagus ke temannya di Utrecht. Wise bilang, bisa tidak temannya ini membantu Bagus untuk rehabilitasi. Pada saat rehabilitasi, Wise bilang, kamu keberatan tidak mengambil pemain ini untuk dikembangkan lagi, karena kalau dikasih waktu 6-10 bulan, Bagus bisa berkembang, dan mungkin bisa menjadi pemain bagus untuk Jong Utrecht".

"Bukan Utrecht yang bilang mereka suka Bagus, lalu mau beli. Bukan begitu. Faktanya tidak seperti itu, terbalik. Namun, klub-klub di Eropa, kalau diyakinkan oleh seorang Dennis Wise, ya mau-mau saja untuk melirik. Tapi belum tentu mau investasi di situ. Akan dilihat dulu. Statusnya bukan seolah-olah Bagus diburu, tidak," tegas Mirwan.

Bagus dan Todd, Dua Kasus Berbeda

© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Selebrasi pemain muda klub Liga 1, Persipura Jayapura, Todd Ferre Copyright: Ronald Seger Prabowo/INDOSPORTSelebrasi pemain muda klub Liga 1, Persipura Jayapura, Todd Ferre

Melihat penjelasan kedua narasumber yang mewakili klub maupun sebagai perantara, jelas tidak ada pihak yang salah dari batalnya proses transfer Bagus Kahfi. Baik Barito Putera maupun FC Utrecht punya hak masing-masing, termasuk memperhitungkan untung rugi dari kesepakatan yang terjalin.

Nasib Bagus Kahfi sangat berbeda jika dibandingkan dengan transfer Todd Ferre ke Liga Thailand. Dari informasi yang dihimpun, Lampang FC selaku klub peminat, benar-benar menginginkan jasa sang pemain dari Persipura Jayapura.

Lampang FC lantas mengajukan opsi peminjaman secara resmi untuk Liga Thailand putaran kedua. Klub tersebut sepakat untuk memenuhi semua hak Todd Ferre termasuk membayar gaji dan lainnya, sesuai dengan syarat dari Persipura sehingga diizinkan pergi (surat izin pelepasan).

"Ada kesepakatan tertulis yang saya tidak bisa sebutkan, tapi yang jelas sudah pasti ada win-win solution untuk masing-masing pihak. Jadi ada fee peminjamannya dan juga gaji Todd akan dibayarkan oleh Lampang FC dan Persipura tidak perlu membayar gaji Todd. Jadi situasinya seperti itu," ujar Khairul Asyraf selaku agen Todd Ferre dan founder 2Touch International Agency ke INDOSPORT.

Kendati gagal pindah ke Belanda, masa depan Bagus Kahfi tidak serta merta suram. Selalu ada kesempatan di sepak bola untuk ke level yang lebih tinggi, yang terpenting adalah Bagus harus membuktikan diri bahwa ia layak bermain di klub luar dan Piala Asia U-19 serta Piala Dunia U-20 2021 bisa jadi panggung yang tepat. Tetap semangat, Kribo!