INDOSPORT.COM - Melihat sindrom musim kedua Jose Mourinho bersama Tottenham Hotspur, sungguh sangat mengerikan, apakah ini pertanda bakal juara Liga Inggris?
Tak terasa Jose Mourinho sudah sampai pada musim keduanya bersama Tottenham Hotspur. Meski sebenarnya bisa juga dikatakan ini musim penuh pertamanya karena sebelumnya ia masuk di tengah jalan.
Apapun itu, tetap saja ini adalah tahun kedua Jose Mourinho melatih Tottenham Hotspur. Jika berbicara mengenai musim kedua Jose Mourinho, ada sesuatu yang menarik untuk dibahas.
Soalnya Jose Mourinho ini memiliki kecendrungan untuk meraih kesuksesan pada musim keduanya saat melatih suatu tim. Memang musim ini belum sepertiga jalan, tetapi pertanda kalau Mourinho bakal sukses bersama Tottenham Hotspur sudah terlihat hilalnya.
Bagaimana tidak, sejak kalah di laga pertama melawan Everton, Tottenham Hotspur melaju kencang dan tak terkalahkan di 9 laga berikutnya. Rinciannya, 6 kali menang dan 3 seri yang sukses mengantarkan Tottenham ke puncak klasemen sementara Liga Inggris.
Dalam deretan 6 kemenangan yang berhasil direngkuh Mourinho, ia bahkan berhasil membantai Manchester United dan mengalahkan Manchester City dengan taktik ikoniknya. Liverpool yang merupakan juara bertahan pun sekarang berada di bawah Mourinho.
Tak pelak kesuksesan di awal musim pun memunculkan sebuah teori jika sindrom musim kedua Jose Mourinho sedang menjangkiti Tottenham Hotspur. Sebagai informasi, sejak pertama kali melatih Porto, Mourinho selalu mengalami sindrom musim kedua yang sukses.
Pengecualian untuk Manchester United, saat itu Jose Mourinho hanya menjadi finalis Piala FA dan runner up Liga Inggris. Padahal sebelumnya, Mourinho minimal selalu bisa juara liga bersama Porto, Chelsea, Inter Milan dan Real Madrid.
Kembali pada kasus Tottenham, tak ada yang menyangka saat ini mereka berada di puncak bersama Mourinho. Romansa sindrom musim kedua pun sedang dielu-elukan oleh para suporter Tottenham Hotspur.
Tapi sesungguhnya apa yang dilakukan Mourinho hingga sanggup membuat Tottenham Hotspur tampak seperti sedang bulan madu dengan sindrom kedua sang pelatih? Berikut kami ulas betapa mengerikannya sindrom musim kedua Mourinho.