INDOSPORT.COM - Winger Bali United, Muhammad Rian Firmansyah jualan pentol kuah saat pulang ke Pontianak. Eks Sarawak FA ini harus kerja ekstra untuk membantu ekonomi keluarganya.
Para pesepakbola memang dipaksa putar otak selama kompetisi Liga 1 terhenti. Pasalnya, mereka hanya menerima maksimal 25 persen gaji dari kesepakatan awal.
Situasi ini tentu bukan hal mudah. Apalagi mayoritas pemain menjadi tulang punggung keluarga. Namun, klub-klub pun dalam situasi lebih sulit karena tak ada pemasukan yang bisa menutup kebutuhan tim, bahkan sekadar memenuhi gaji awak tim 25 persen.
Para pemain pun putar otak untuk menambah penghasilan. Salah satunya Rian Firmansyah. Saat pulang ke Pontianak, Rian menjaga kondisi sembari berjualan pentol kuah di kediamannya.
"Keadaan tahun ini benar-benar tidak mendukung untuk ekonomi keluarga. Mungkin bukan cuma saya saja, tapi ada banyak orang yang situasinya sama. Makanya selama di sini, saya dominan bantu orang tua dan jualan pentol kuah," ucap Rian, Jumat (04/12/20).
Meski begitu, aktivitas jualan pentol kuah ini tak membuat Rian lupa menjaga kondisi. Dia memahami bahwa tanggung jawab seorang pemain profesional adalah menjaga kondisi di situasi apa pun.
"Saya sering joging buat stamina. Kalau untuk strength, saya melakukan hal sederhana tapi bermanfaat, seperti push up, sit up dan pull up," tutur Rian.
Rian coba melakukan metode latihan lain karena jarang ada fun game di Pontianak. Stadion Sultan Syarif Abdurrahman saat ini masih ditutup untuk menekan angka persebaran virus corona di Pontianak.
"Stadion masih tidak boleh untuk sepak bola. Kalau mau main di lapangan kampung juga becek semua karena lapangan di Pontianak tidak ada yang bagus buat bermain," jelas Rian.
Rian belum tahu kapan Bali United akan berlatih lagi. Namun, dia yakin aktivitas akan dimulai pada Januari mendatang. Rian Rutin berlatih agar kondisinya siap ketika program dimulai lagi.