Liga Indonesia

Pernah di Timnas, Bek PSIS Puji Ketegasan Shin Tae-yong Terkait Dugem

Rabu, 9 Desember 2020 07:51 WIB
Kontributor: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Alvin Syaptia Pratama
Abanda Rahman memuji ketegasan pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae-yong yang mencoret dua penggawa Timnas U-19. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama
Abanda Rahman memuji ketegasan pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae-yong yang mencoret dua penggawa Timnas U-19.

INDOSPORT.COM – Pemain belakang PSIS Semarang, Abanda Rahman memuji ketegasan pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae-yong yang mencoret dua penggawa Timnas U-19 akibat indisipliner.

Beberapa waktu lalu dua pemain Garuda Muda yakni Serdy Ephy Fano dan M Yudha Febrian ketahuan sedang asik melakukan dugem di sebuah klub yang berada di Jakarta.

Padahal mereka tengah berada di Jakarta karena mengikuti pemusatan latihan Timnas U-19. Tingkah mereka pun diketahui tim pelatih yang ada di Jakarta untuk kemudian dilaporkan ke Shin Tae-yong yang memantau anak asuhnya dari Korea Selatan.

Menurut Abanda, ketegasan Shin Tae-yong memang harus dilaksanakan karena penggawa muda di Timnas sudah seharusnya memanfaatkan momentum panggilan Timnas untuk berlatih dan mengambil ilmu sebanyak-banyaknya.

Abanda sendiri sempat merasakan panggilan Timnas usia muda pada periode 2011 hingga 2013 ketika ia masih berposisi sebagai striker.

“Ngeri juga pelatih Timnas sekarang. Dulu waktu saya Timnas junior tidak setegas ini. Kali ini mereka langsung disuruh pulang,” tutur Abanda, Selasa (08/12/20).

Mantan pemain Kalteng Putra ini juga ingin kasus yang menimpa Serdy dan Yudha bisa menjadi pembelajaran bagi penggawa Timnas lainnya. Pasalnya masih banyak anak muda di Indonesia yang ingin merasakan dipanggil Shin Tae-yong untuk berlatih bersama skuat Garuda Muda.

“Kalau melihat tragedi dua anak itu bisa dibilang membuang kesempatan emas. Semua pemain di Indonesia pasti pengen ke Timnas. Pengen ke situ. Tapi disia-siakan dengan hal yang tidak penting, terutama pulang larut malam,” tandas pemain yang bergabung bersama PSIS di awal tahun 2020 ini.

“Sayang sekali, apa yang mereka cari tengah malam gitu. Untuk masuk ke Timnas itu butuh proses yang panjang dan Shin Tae-yong sangat detail. Sampai sudah masuk malah dibuang percuma,” imbuh Abanda.

Kedepan, Abanda tidak ingin kasus serupa terulang. Terutama kepada tiga juniornya di PSIS seperti Pratama Arhan, Yofandani Damai, dan Bahril Fahreza yang saat ini tengah menjadi langganan Timnas U-19 di era Shin Tae-yong.