In-depth

Bagaimana Menggunakan Paul Pogba yang Baik dan Benar?

Jumat, 11 Desember 2020 20:30 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Matthew Ashton - AMA/Getty Images
Berlabel pemain termahal Manchester United, Paul Pogba malah lebih sering jadi pilih nomor dua, apa yang 'salah' dengan skema Solskjaer? Copyright: © Matthew Ashton - AMA/Getty Images
Berlabel pemain termahal Manchester United, Paul Pogba malah lebih sering jadi pilih nomor dua, apa yang 'salah' dengan skema Solskjaer?

INDOSPORT.COM - Berlabel pemain termahal Manchester United, Paul Pogba malah lebih sering jadi pilih nomor dua, apa yang 'salah' dengan skema Solskjaer?

Konflik kembali hadir di tengah hubungan Paul Pogba dan Manchester United setelah agen sang pemain, Mino Raiola secara tegas menyebut bahwa karier kliennya telah usai di Old Trafford.

Gelandang Manchester United, Paul Pogba, tengah dalam pesakitan. Bintang asal Prancis itu di ambang hengkang dari Old Trafford. 

Melempempnya karier Pogba di Manchester United bahkan sampai membuat agennya, Mino Raiola, geregetan. Raiola menyebut klinenya itu harus segera hengkang dari Old Trafford. 

“Paul membutuhkan tim baru, udara segar. Dia berada di bawah kontrak untuk 18 bulan ke depan dan akan berakhir pada musim panas 2022,” ujar Raiola dikutip dari Mirror.

Sejak musim lalu hingga awal musim ini Paul Pogba memang tidak lagi jadi pilihan utama Ole Gunnar Solskjaer. Pemain asal Prancis itu lebih sering jadi pemain pengganti atau bahkan tak dimainkan.

Cedera Panjang dan Kalah Saing 

Penyebab awal menurunnya pamor Paul Pogba di Manchester United tak lain adalah faktor cedera. Seperti diketahui, pada musim 2019-2020 lalu Paul Pogba menghabiskan waktu untuk pemulihan cedera. 

Ia mengalami cedera engkel parah pada pekan kelima Liga Inggris. Padahal, di empat laga sebelumnya, ia tampil 90 menit sebagai andalan di pos gelandang bertahan.

Pogba sempat pulih sekitar tiga pekan kemudian sebelum akhirnya harus benar-benar beristirahat panjang. Ia baru bermain lagi pada pekan ke-30 sampai akhir kompetisi di mana lima di antaranya ia tampil full. 

Jeda lama yang ditinggalkan saat Pogba cedera pun memberikan ruang bagi pemain lain untuk bersinar. Dari pemain yang bersinar itu di antaranya adalah McTominay dan Fred. Ole Gunnar Solskjaer pun seakan mulai terbiasa bermain tanpa Pogba. 

Penyebab berikutnya yang membuat karier Paul Pogba di Man United ujung tanduk adalah kehadiran Bruno Fernandes. Sejak kehadiran Bruno, peran Paul Pogba terpangkas setengahnya. 

Selama ini, meski bermain lebih ke belakang, Paul Pogba adalah pemberi assist ulung di Manchester United, dan peran itu digantikan oleh Bruno. 

Bagaimana Memaksimalkan Pogba?

Paul Pogba merupakan salah satu gelandang tengah terbaik yang pernah ada dalam satu dekade terakhir ini. Hal itu pula yang membuatnya menjadi pemain termahal Man United usai diboyong dari Juventus pada 2016 lalu. 

Bukan cuma di klub, ia juga jadi andalan di Prancis dengan membawa Les Blues menjuarai Piala Dunia 2018. Lalu, jika ia sampai dicadangkan, apa yang 'salah' dengan skema permainan Manchester United?

Paul Pogba merupakan gelandang versatile dengan naluri menyerang tinggi. Ia bisa dimainkan di posisi gelandang bertahan, gelandang tengah (untuk 4-3-3), dan gelandang serang/playmaker. 

Sebetulnya, memainkan Paul Pogba cukup sederhana. Turunkan saja ia di posisi terbaiknya dan biarkan dirinya berkreasi. 

Namun hal itu jadi sulit ketika di Man United ada pemain-pemain yang memiliki peran serupa dengan dirinya. Di posisi gelandang bertahan misalnya, di situ ada Fred dan McTominay yang juga tak kalah bagus. 

Lalu jika ia ditarik ke depan sebagai gelandang serang, yang mana adalah salah satu spesialisasinya, hal itu hampir tak mungkin karena posisi tersebut menjadi pos milik Bruno Fernandes. Kecuali jika Bruno cedera, Pogba bisa dimainkan. 

Sebelum ada Fernandes, Pogba tampil begitu subur. Hal itu dikarenakan ia lebih sering dimainkan oleh Solskjaer pada posisi gelandang serang dan gelandang tengah. 

Pada musim 2018-2019, ia mencetak 16 gol dan 11 assist dari 47 laga Manchester United. Ketika ditangani Mourinho pada 2017-2018, ia juga cukup kontributif dengan torehan 6 gol dan 12 assist dari 37 laga Liga Inggris

Peran semacam ini sendiri ia dapatkan di Timnas Prancis. Maka bisa disimpulkan bahwa Paul Pogba memang lebih cocok untuk main sebagai gelandang serang atau minimal gelandang tengah yang memotori serangan. 

Namun malang baginya, setelah cedera panjang musim lalu, pada awal musim ini ia lebih sering main sebagai gelandang bertahan dengan pergerakan yang dibatasi. Padahal, di posisi itu, ada pemain lain yang memang memiliki spesialisasi di pos tersebut. 

Maka tak heran Paul Pogba menjadi lebih sering dicadangkan. Kehebatan Bruno Fernandes dalam menjemput bola dan mengalirkan ke depan juga turut menyebabkan dirinya mulai tergusur. 

Kini pilihannya hanya ada dua, apakah Solskjaer mau mengubah skema permainan Manchester United dengan memberikan Pogba ruang untuk bermain lebih menyerang, atau melepasnya di bursa transfer. Sebab, buat apa pertahankan pemain dengan gaji selangit seperti Paul Pogba hanya untuk jadi pemain pelapis.