Liga Indonesia

Rahasia Strategi Stefano Cugurra Teco Atasi Lawan yang Kerap Diving

Minggu, 13 Desember 2020 00:31 WIB
Kontributor: Nofik Lukman Hakim | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© INDOSPORT/Nofik Lukman Hakim
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco tak kaget ketika menghadapi lawan yang hobi diving. Copyright: © INDOSPORT/Nofik Lukman Hakim
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco tak kaget ketika menghadapi lawan yang hobi diving.

INDOSPORT.COM - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco tak kaget ketika menghadapi lawan yang hobi diving. Strategi jitu dipunya Teco agar timnya bisa lepas dari jerat "strategi licik" ini.

Meski kesannya jelek, diving tetaplah sebuah strategi yang kerap digunakan sebagian pemain. Ada yang berhasil. Ada pula yang kemudian berbuah kartu kuning karena ketahuan wasit.

Itu tak perlu dipermasalahkan berlarut-larut. Solusinya, mencari strategi yang tepat agar strategi licik ini tak bisa digunakan lawannya.

Teco menjadi salah satu pelatih yang terus belajar dari pengalaman. Meski sesekali masih kena juga, Teco melatih para pemainnya agar bisa mengatasi jebakan ini. Solusi paling tepat, jangan agresif ke pemain doyan diving.

"Ketika kamu sudah tahu karakter lawan, seperti lawan yang suka diving, jangan terlalu dekat atau sliding tackle. Ketika melakukan sliding, pasti dia akan jatuh dan bisa mendapatkan pelanggaran. Lebih bagus jaga jarak sebelum benar-benar ambil bola," ucap Teco dalam program Online Academy di channel youtube Bali United TV, Sabtu (12/12/20).

Bisa jadi inilah alasan Teco kerap menyandingkan bek asing dengan pemain senior. Ketika di Persija, Teco kerap memasang Maman Abdurrahman yang saat itu sudah berusia 36 tahun. Sementara ketika di Bali United, Teco memilih rekan seangkatan Maman, Leonard Tupamahu.

Dengan pengalaman yang dimiliki, para pemain senior tentu lebih sabar dalam menangani penyerang doyan diving di kotak terlarang. Teco tak mempermasalahkan ketika para pemain senior berpotensi lebih lambat. Terutama ketika menghadapi lawan yang punya kecepatan saat melancarkan serangan balik.

"Ketika punya pemain cepat dalam tim, lebih bagus pakai yang cepat (menghadapi serangan balik). Tapi ketika tidak punya, itu tidak masalah. Yang penting tim punya organisasi yang bagus buat cover," tuturnya.

Strategi ini tampaknya efektif diterapkan di Indonesia. Dari bekal pertahanan yang kuat, Teco bisa meraih gelar Liga 1 2018 bersama Persija dan Liga 1 2019 bersama Bali United.

Dalam dua edisi itu, Persija dan Bali United bukanlah tim yang paling banyak menjebol gawang lawan. Namun, tim besutan Teco selalu menjadi tim paling sedikit kebobolan.