Liga Indonesia

PSSI Pastikan Hoax Isu Jual Beli Jabatan Manajer Timnas U-19

Minggu, 20 Desember 2020 17:49 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Lanjar Wiratri
© stmed.net/Wikipedia
Beberapa hari terakhir media sosial dan PSSI dihebohkan dengan adanya isu jual beli jabatan manajer Timnas Indonesia U-19 untuk Piala Dunia U-20 2021. Copyright: © stmed.net/Wikipedia
Beberapa hari terakhir media sosial dan PSSI dihebohkan dengan adanya isu jual beli jabatan manajer Timnas Indonesia U-19 untuk Piala Dunia U-20 2021.

INDOSPORT.COM - Beberapa hari terakhir media sosial dan PSSI dihebohkan dengan adanya isu jual beli jabatan manajer Timnas Indonesia U-19 untuk Piala Dunia U-20 2021. Hal itu tak lepas dari bukti penyetoran uang 100 ribu dolar Singapura (setara Rp 1 miliar) kepada perwakilan PSSI yang beredar.

Di sana tertera pemberi uang dengan nama Achmad Haris dan yang menerima Djoko Purwoko. Nama pertama diketahui merupakan mantan sekretaris tim Sriwijaya FC dan rumornya uang tersebut disetorkan untuk menjadikan Dodi Reza Alex Noerdin mantan bos Sriwijaya FC sebagai manajer Timnas Indonesia U-19.

Namun, rumor tersebut dibantah dengan tegas oleh Achmad Haris. Dirinya menyatakan uang tersebut adalah murni keperluan bisnis, tepatnya terkait vendor penyedia tiket Piala Dunia. Dia juga menegaskan bahwa isu yang dihembuskan cuma sekadar serangan politik.

Sementara itu, Djoko Purwoko yang namanya tertera dalam kwitansi, juga membantah isu terkait jual-beli jabatan manajer Timnas U-19. Dirinya merasa ada pihak yang tak senang dengan PSSI pimpinan Mochamad Iriawan dan Dodi selaku mantan petinggi Sriwijaya FC.

"Mungkin saya orang yang dipandang tegak lurus, jadi dicari-cari nama saya. Ini mungkin juga politik yang tidak suka PSSI," kata Djoko Purwoko kepada awak media.

"Kuitansi itu juga tidak ada kaitannya (narasi jual-beli jabatan manajer). Memang tidak boleh pesan tiket jauh-jauh hari? Saya pernah juga tinggal di luar negeri pesan tiket Liga Champions. Saya orang bola dan paham bagaimana pemesanan tiket," sambungnya.

"Sangat bohong (jual beli-jabatan). Itu orang-orang politik dari pihak yang tak suka pak Dodi dan pak Ketum PSSI. Saya juga pernah ada di Ketua Umum PSSI era Pak Edy Rahmayadi, ya, kurang lebih begitu saja, polanya sama," tegas Joko Purwoko.

Di sisi lain, PSSI juga telah angkat bicara. Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal (Plt Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, menanggapi dengan santai isu jual-beli jabatan. Baginya isu-isu seperti ini sudah biasa menerpa PSSI.

"Biasanya isunya sampai puluhan miliiar, tumben ini hanya Rp 1 miliar. Sudah puluhan tulisan tentang masalah seperti ini beredar. Kami tidak pernah menanggapinya. PSSI sudah biasa dengan isu seperti ini. Jadi tidak butuh ada penjelasan dari kami," tutup Yunus Nusi.