In-depth

Balas Dendam Manis Brendan Rodgers ke Mourinho Atas Insiden Gerrard

Rabu, 23 Desember 2020 21:39 WIB
Editor: Coro Mountana
© The Samford Crimson & Julian Finney/GettyImages
Momen Steven Gerrard terpeleset di Liverpool vs Chelsea 2014 dan ekspresi Jose Mourinho yang tertawa. Copyright: © The Samford Crimson & Julian Finney/GettyImages
Momen Steven Gerrard terpeleset di Liverpool vs Chelsea 2014 dan ekspresi Jose Mourinho yang tertawa.
Mimpi Buruk Rodgers dan Gerrard

Mundur ke momen pada saat Liverpool akan menjamu Chelsea pada pekan ke-36 Liga Inggris di Anfield, 27 April 2014. Saat itu, Rodgers sedang di ambang menjadi legenda karena tinggal butuh 2 kemenangan untuk membawa Liverpool akhiri puasa gelar Liga Inggris.

Sayang di laga maha penting itu Brendan Rodgers harus bertanding dengan teman baiknya, Jose Mourinho di Chelsea. Chelsea sendiri yang sudah tidak berkepentingan lagi di luar dugaan malah bermain parkir bis ala Mourinho.

Di momen itulah, Rodgers melakukan blunder terbesar sepanjang kariernya melatih, yaitu termakan dengan taktik Mourinho. Rodgers sadar jika Liverpool harus menang saat itu agar bisa memastikan gelar Liga Inggris.

Oleh karena itu, Rodgers pun menginstruksikan para pemain Liverpool untuk main all out attack hingga hanya meninggalkan sang kapten, Steven Gerrard di pertahanan. Petaka itu pun terjadi, Gerrard yang usianya sudah tidak muda lagi, terpeleset secara tiba-tiba.

Padahal ia adalah orang terakhir di pertahanan Liverpool Ketika menerima umpan dari Mamadou Sakho. Gaya main sangat menyerang Rodgers berbuah petaka dengan Gerrard yang di luar dugaan terpeleset hingga menyebabkan Demba Ba sukses membobol gawang Liverpool.

Sisanya seperti yang kita tahu saat itu, Liverpool pun kalah 0-2 dari Chelsea hingga mengakibatkan mereka gagal juara Liga Inggris. Momen itu masih terasa begitu menyesakan bagi fans Liverpool soalnya mereka melihat timnya gagal juara dan kaptennya malah terpeleset.

Brendan Rodgers pun ikut merasa bersalah karena memaksa para pemain Liverpool bermain terlalu menyerang. Sehingga kesalahan sekecil apapun seperti terpelesetnya Gerrard malah membuat Liverpool menderita.

Rodgers tentu sadar betul andai pada saat itu, ia tidak memaksakan diri untuk menggempur pertahanan Chelsea, mungkin saja Liverpool akan tetap juara dan Gerrard tak akan terpeleset. Tapi itu sudah terjadi 6 tahun lalu.

Gerrard pun kini sedang meniti kesuksesan Bersama Glasgow Rangers, sedangkan Liverpool juga sudah juara Liga Inggris akhirnya pada musim lalu Bersama Jurgen Klopp. Tapi Rodgers yang masih mencintai Liverpool tentu masih ingin melakukan balas dendam.

Akhirnya dendam itupun terbalaskan dengan manis, mengalahkan Mourinho untuk pertama kali sekaligus membantu Gerrard dan fans lainnya senang melihat Tottenham gagal mendekati Liverpool. Jadi misi mengalahkan Mourinho dan membantu Liverpool tetap diamalkan Rodgers hingga saat ini.