In-depth

Mengapa Pemecatan Thomas Tuchel oleh PSG Layak Terjadi

Jumat, 25 Desember 2020 17:54 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Getty Images
Thomas Tuchel baru saja dipecat klub Ligue 1 Prancis, Paris Saint-Germain (PSG). Copyright: © Getty Images
Thomas Tuchel baru saja dipecat klub Ligue 1 Prancis, Paris Saint-Germain (PSG).

INDOSPORT.COM - Thomas Tuchel dipecat Paris Saint-Germain (PSG) saat malam Natal, setelah ia berhasil membawa Les Parisiens menang besar di ajang Ligue 1 Prancis.

Dalam laga yang mempertemukan PSG vs Strasbourg, di Parc des Princes, Kamis (24/12/20) dini hari WIB, Kylian Mbappe dkk menekuk tim tamu dengan skor telak 4-0.

Namun sayang, hasil tersebut tidak cukup mujarab untuk menyelamatkan Thomas Tuchel. Kabar pemecatan pelatih asal Jerman tersebut pun sempat menggegerkan publik sepak bola lantaran terkesan mengejutkan.

Pasalnya, performa PSG musim ini sebenarnya tidak buruk-buruk amat. Mereka masih menghuni peringkat tiga besar di klasemen sementara Ligue 1 Prancis dan tampil sebagai juara Grup H di Liga Champions.

Sejumlah pihak bahkan sempat berspekulasi apakah pemecatan ini ada kaitannya dengan jawaban kontroversial Thomas Tuchel saat diwawancara sebuah media Jerman tempo hari.

Berdasarkan kabar yang beredar, Tuchel konon mengaku tidak mendapat apresiasi yang sepadan ketika menukangi PSG. Meski sudah melakukan yang terbaik, termasuk lolos ke 16 besar Liga Champions, ia dan skuat tidak mendapat pujian.

Kabarnya, ucapan tersebut telah menyinggung manajemen klub. Akan tetapi, Tuchel sudah memberikan konfirmasi bahwa ia tidak bermaksud berkata jelek tentang PSG.

Menurutnya, kemungkinan besar apa yang diucapkannya telah disalahartikan atau mengalami mistranslasi. Akan tetapi, konfirmasi itu tidak mengubah nasibnya yang pada akhirnya didepak PSG.

Setelah pemecatan Tuchel, nama Mauricio Pochettino pun mulai mencuat di mana-mana. Apakah ia sosok yang tepat untuk PSG?

Namun terlepas dari betapa mengejutkannya kabar pemecatan Tuchel, pada dasarnya ada sejumlah alasan yang membuat kisah manis pelatih yang satu ini dan PSG sudah selayaknya berakhir. Apa saja?