Liga Italia

Kisah Tragis Javier Zanetti yang Berduka Usai Inter Milan Juara

Minggu, 27 Desember 2020 18:30 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Indosport.com
Javier Zanetti sempat punya pengalaman tragis kala raksasa Serie A Liga Italia, Inter Milan juara Coppa Italia. Copyright: © Indosport.com
Javier Zanetti sempat punya pengalaman tragis kala raksasa Serie A Liga Italia, Inter Milan juara Coppa Italia.

INDOSPORT.COM - Kebahagiaan seharusnya dirasakan oleh tim pemenang kala juara. Namun sayang hal itu ternyata tak berlaku bagi Javier Zanetti yang punya pengalaman tragis ketika raksasa Serie A Liga Italia, Inter Milan juara Coppa Italia 2010-2011.

29 Mei sembilan tahun lalu merupakan salah satu malam paling mengesankan bagi kubu Nerazzurri ketika bersua Palermo di partai final Piala Italia. Ya, era itu tim asal Milan tersebut cukup dijagokan juara karena bertabur bintang yang kini jadi legenda.

Sebut saja Wesley Sneijder, Julio Cesar, Diego Milito, Samuel Eto'o, dan tentu saja Zanetti yang kini jadi salah satu petinggi klub yang dicintainya. Benar sesuai dugaan, kubu biru hitam sukses menggasak Il Rosanero dengan skor 3-1.

Brace Eto'o dan gol tunggal Milito buat Inter langsung menggelar pesta meriah semalam suntuk. Kala bisa yang ditumpangi oleh para pemain pulang dari laga yang berlangsung di Roma, sebuah pesan singkat muncul dalam ponsel Zanetti.

"Nak, selamat ya untuk gelar juaranya... Ibu senang sekali dan akan selalu mencintaimu, nak," tulis pesan Violeta Bonazzola sang ibunda salah satu bek terbaik Inter pada masanya itu.

Merasa bukan prioritas, Zanetti pun membiarkannya dan akan membalas pesan Bonazzola sesudah berpesta. Ternyata, perayaan juara Coppa Italia itu pun baru berakhir pagi keesokan harinya dan tanpa diduga kabar mengejutkan pun muncul.

Violeta Bonazzola dilaporkan telah tutup usia di dalam tidurnya, pesan terakhir untuk sang putra itu pun tak lepas dari 'kode' kepergiannya untuk selama-lamanya. Kesalahan Zanetti yang tak lekas membalas pesan itu pun jadi penyesalan terburuk dalam hidupnya.

"Kami baru saja menangkan Piala Italia (Coppa Italia) lawan Palermo dan akan kembali ke Milan untuk merayakannya. Lalu saya mendapat pesan lewat telepon bertuliskan: 'Nak selamat atas juaranya dan aku mencintaimu,' dari ibu," tutur sang legenda dilansir Sport Bible.

"Pestanya berlangsung hingga fajar dan saya pikir bisa membalas pesan itu lewat telepon keesokan harinya. Tapi sayang, saya tak pernah punya kesempatan lagi karena ibu saya meninggal dalam damai," kenangnya.

Terpukul, sudah pasti dirasakan olehnya, tapi ia tetap berusaha tegar dengan berpegang teguh pada ucapan sang ibu. Pada akhirnya tiga tahun kemudian, mantan bek asal Argentina ini pun pilih pensiun di Giuseppe Meazza.

Pesan dari Violeta Bonazzola itu pun diteruskan Javier Zanetti kepada Inter Milan dengan menjabat sebagai wakil presiden klub. Kecintaannya itu membuatnya yakin bisa buat La Beneamata bisa bangkit lagi di Serie A Liga Italia hingga pentas Eropa.