In-depth

Sergio Ramos dan Pengkhianatan Terbesar Liverpool yang Bisa Terjadi

Sabtu, 9 Januari 2021 16:30 WIB
Editor: Juni Adi
© Getty Images
Sergio Ramos dan Mohamed Salah di ajang final Liga Champions 2017/18. Copyright: © Getty Images
Sergio Ramos dan Mohamed Salah di ajang final Liga Champions 2017/18.

INDOSPORT.COM - Sebuah kabar mengejutkan datang dari dunia rumor bursa transfer Liga Spanyol, dimana Sergio Ramos dikabarkan siap hengkang dari Real Madrid pada bulan Juni mendatang, atau tepatnya ketika kompetisi musim ini berakhir. 

Bek tangguh yang sudah menjadi legenda di Staduin Santiago Bernabeu itu berpeluang pergi dengan gratis, setelah kontraknya yang akan habis pada Juni 2021 mendantang belum juga mencapai titik terang untuk diperbaharui.

Real Madrid selaku pemilik sang pemain, bukan tanpa upaya untuk mempertahankan Ramos. Kontrak baru serta kenaikan gaji dan bonus juga kabarnya sudah disodorkan, namun sang pemain berusia 34 tahun itu dikabarkan malah menolak.

Situasi masa depan Sergio Ramos yang kemungkinan besar tidak akan bertahan di Real Madrid, mulai menjadi perhatian sejumlah klub-klub besar Eropa salah satunya Liverpool.

Dilansir dari Guardian melalui tayangan program TV Spanyol El Chiringuito de Jugones, Ramos diminati The Reds. Pemilik gelar Liga Inggris musim 2019/2020 lalu itu tertarik memboyongnya ke Stadion Anfield.

Keinginan Liverpool mendatangkan Ramos meski sudah mempunyai sejumlah bek muda tangguh dalam masa keemasan, bukan tanpa alasan. Kebutuhan mendesak akan bek tengah berpengalaman adalah faktor utamanya.

Sebab, tim besutan Jurgen Klopp itu saat ini tengah mengalami krisis bek terutama di sektor tengah setelah beberapa pemainnya dibekap cedera, seperti Virgil van Dijk.

Bek asa Belanda itu kini sedang dalam pemulihan cedera lututnya. Dan Sergio Ramos, jika berhasil direkrut saat ini oleh The Reds, bisa menambal lubang yang ditinggalkan itu. 

Potensi Timbulkan Pengkhianatan

Memboyong bek sekelas Sergio Ramos dengan gratis ke Anfield, tentu itu merupakan sebuah pencapaian yang besar di bursa transfer musim panas nanti oleh Liverpool melihat pengalaman dan performa Ramos yang masih prima di lini belakang, meski sudah tidak muda lagi.

Torehan 100 gol selama membela Real Madrid sejak 2005 sejauh ini, dan mempersembahkan 4 trofi Liga Champions, 5 trofi Liga Spanyol dan 2 Copa del Rey sudah membuktikan kualitas seorang Sergio Ramos.

Hal tersebut sepadan dengan calon rekan duetnya sektor belakang Liverpol, Virgil van Dijk. Tajam dan tangguh bisa menjadikan The Reds musim depan tetap tampil trengginas dan sulit untuk kalahkan.

Sayangnya keputusan membawa Sergio Ramos ke Liverpool bisa menimbulkan kekecewaan yang besar di hati para fans setia, dan bisa juga pemain yang berujung disebut sebagai pengkhianatan. Sebab, Ramos sudah dicap sebagai musuh.

Kebencian tumbuh akibat peristiwa di final Liga Champions 2018 yang mempertemukan Real Madrid dan Liverpool.

Sergio Ramos tampil agresif hingga membuat Mohamed Salah cedera. Dia juga menyikut kepala kiper Loris Karius sebelum Madrid mengangkat trofi di depan para pemain Liverpool.

Batu Sandungan Lain Sergio Ramos ke Liverpool

Batu sandungan lain yang bisa menerpa Sergio Ramos ke Liverpool adalah perihal gaji mingguannya. Menurut Transfermarkt, Ramos memperoleh gaji sebesar 312 ribu pound atau setara Rp5,9 miliar per pekan di Real Madrid. 
Sementara gaji tertinggi pemain Liverpool dipegang Mohamed Salah dengan 200 ribu pound atau sekitar Rp3,7 miliar per pekan.

Jika Liverpool benar-benar berani mewujudkan transfer Sergio Ramos dari Real Madrid, kemungkinan besar klub akan melepas Mohamed Salah untuk menyeimbangkan neraca keuangan klub di sektor gaji pemain. 

Akan tetapi melihat performa Salah dan usia yang masih dalam masa emas, fans tentu memilih pria muslim asal Mesir itu bertahan ketimbang membawa bek veteran ke Anfield.

Soal kebutuhan transfer bek tengah, Jurgen Klopp sudah sering menanggapinya dengan santai. Pelatih Liverpool mengatakan bahwa saat ini timnya tak ingin tergesa-gesa membeli pemain baru.

"Kami memilki tiga bek senior, pluas Fabinho dan para pemain muda. Tiga bek senior itu semuanya cedera," ucap Klopp, seperti dikutip dari Goal.

"Apakah itu artinya kami harus melakukan sesuatu? Ya, tentu, tetapi kami tidak dalam situasi itu (membeli bek tengah baru, red),” Klopp menambahkan.