Liga Indonesia

PSMS Medan Nilai Keputusan Pembubaran Kompetisi 2020 Terlambat

Kamis, 21 Januari 2021 14:27 WIB
Kontributor: Aldi Aulia Anwar | Editor: Lanjar Wiratri
© Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Manajer PSMS Medan, Mulyadi Simatupang. Copyright: © Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Manajer PSMS Medan, Mulyadi Simatupang.

INDOSPORT.COM - Nasib kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2020-2021 akhirnya diputuskan. Dua kompetisi profesional di Indonesia itu resmi ditiadakan dalam rapat Exco PSSI, Rabu (20/1/21).

Terkait hal itu, klub Liga 2, PSMS Medan, turut merespona keputusan PSSI tersebut. PSMS menilai keputusan membubarkan kompetisi sudah terlambat.

"Ini sudah sesuai prediksi dan harapan kita. Jadi akhirnya ada ketegasan dari PSSI meski terlambat. Karena kami juga dari kemarin sudah minta liga dihentikan," kata Manajer PSMS, Mulyadi Simatupang, Rabu (21/01/21) malam.

Lanjut Mulyadi, pihaknya menilai wajar pembubaran liga ini sangat terlambat. Sebab sejumlah klub sudah terlanjur mengucurkan banyak biaya untuk mempersiapkan tim yang hingga kemarin tak ada kepastian karena PSSI tak juga mengantongi izin keramaian dari Polri.

Padahal, sambung Mulyadi, jika memang tak bisa mengantongi izin Polri lebih baik kompetisi dihentikan sejak gagal diputar kembali sesuai wacana pada Oktober 2020 lalu.

"Alasan kami jelas sejak kemarin minta liga dihentikan karena waktunya yang tidak tepat lagi. Selain itu izinnya juga tak kunjung ada kejelasan. Jadi ini juga mengakibatkan pengeluaran klub semakin besar. Sedangkan tidak ada pemasukan," paparnya.

Kendati demikian, kata Mulyadi, pihaknya tetap mengapresiasi kompetisi musim 2020/2021 ditiadakan. Selanjutnya PSMS berharap PSSI dan operator kompetisi PT. Liga Indonesia Baru (Baru) segera mengantongi izin dari Polri terkait wacana kompetisi musim baru.

"Dengan dihentikannya liga (musim 2020/2021), klub tinggal konsentrasi menanti menunggu kapan liga musim baru di mulai," pungkasnya.

PSSI dalam rapat Exco memutuskan meniadakan Liga 1 dan Liga 2 musim 2020-2021 karena kondisi kahar atau force majeure, akibat pandemi Covid-19. Dalam rapat tersebut, PSSI memutuskan tidak ada yang juara dan degradasi.