INDOSPORT.COM - Pertandingan Piala FA antara Cheltenham vs Manchester City, Minggu (24/01/20) dini hari WIB bakal jadi duel menakutkan namun sangat dinanti oleh kubu tuan rumah.
Mungkin nama klub Cheltenham Town FC masih terdengar asing bagi sebagian pihak, lantaran klub berjuluk The Robins ini hanya bermain di ajang League Two yang notabene kompetisi kasta keempat sepak bola Inggris.
Akan tetapi, itulah salah satu keunikan dan daya tarik Piala FA, di mana klub sekecil apa pun punya kesempatan melawan para raksasa liga yang secara statistik dan di atas kertas jauh lebih unggul dari mereka.
Begitu pula Cheltenham Town FC yang saat ini ditangani mantan pemain Burnley, Michael Duff. Pria yang satu ini pun sudah pernah merasakan betapa ganasnya pasukan Manchester City di level Premier League.
Bersama Burnley pada tahun 2010, Duff pernah menyaksikan bagaimana timnya kebobolan tiga gol sekaligus hanya dalam waktu enam menit, yang kemudian memburuk jadi lima gol tanpa balas saat jeda turun minum.
Di sisi lain, ia juga sudah tahu seperti apa rasanya menang melawan The Citizens 1-0 dalam sebuah pertandingan tahun 2015, yang mana pada musim itu pula Manchester City berhasil meraih gelar juara.
Dengan pengalaman ini, Duff dengan posisinya sekarang sebagai manajer, setidaknya sudah punya persiapan matang untuk menghadapi Manchester City. Menurutnya, sejarah besar akan tercipta apabila Cheltenham bisa memenangkan laga ini.
“Ini adalah situasi paling tidak disangka sepanjang sejarah (Piala FA) karena mereka sangat dominan di Premier League. Salah satu gaji mereka saja mungkin setara bayaran kami selama beberapa bulan,” ucap Duff seperti diwartakan laman BT Sport.
Laga Cheltenham vs Manchester City memang menakutkan bagi kubu tuan rumah, tapi jika diusut, ada beberapa benang merah antara dua klub ini yang bakal membuat duel mereka nanti malam semakin menarik.
Dimulai dari analis performa Cheltenham, Shaun Howl, yang ternyata penggemar Manchester City, dan tentu akan sangat senang hati dibayar untuk menonton pertandingan klub kesayangannya tersebut walau sebagai musuh.
Selain itu, Cheltenham juga memiliki ikatan ‘keluarga’ dengan Manchester City lewat pelatih kiper mereka, Steve, yang merupakan keponakan legenda, mantan bek, sekaligus manajer The Citizens, Tony Book.
Lalu ada pula Charlie Raglan, salah satu pemain Cheltenham, yang tumbuh besar di keluarga suporter fanatik rival Manchester City, Manchester United. Tentu mereka bakal berpesta pora apabila The Citizens kalah di laga nanti malam.
Seperti kebanyakan duel tidak terduga yang terjadi di ajang Piala FA, Cheltenham vs Manchester City juga membawa sederet keuntungan bagi tuan rumah, sama halnya seperti klub-klub kecil yang menjamu para raksasa liga pada umumnya.
Sebagai manajer, Michael Duff juga tidak menampik hal tersebut. Ia berusaha bersikap realistis baik dari segi kualitas tim, gaji pemain, kondisi finansial klub, sampai hal-hal trivial seperti hasil penjualan tiket virtual.
“Kami belum pernah menyiapkan bujet sebanyak itu (250 ribu poundsterling), tapi beginilah keindahan Piala FA,” ujar Duff, dikutip dari The Guardian.
“Perjalanan kami dimulai dari South Shields yang berkompetisi di Nothern Premier League, lalu sekarang kami menjamu Manchester City. Tangan Peter Crouch membawa perubahan,” tambah eks pemain Cheltenham tersebut.
Siapa pun pemenang pertandingan Cheltenham vs Manchester City nantinya bakal berhadapan dengan salah satu di antara Swansea City atau Nottingham Forest untuk memperebutkan tempat di perempatfinal Piala FA.