Liga Indonesia

Pelatih Bali United Bicara Klub Idola, Fanatisme Suporter Brasil hingga Al Salmiya

Sabtu, 23 Januari 2021 11:41 WIB
Kontributor: Nofik Lukman Hakim | Editor: Lanjar Wiratri
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco ternyata merupakan seorang fans dari klub Flamengo. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco ternyata merupakan seorang fans dari klub Flamengo.

INDOSPORT.COM - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco ternyata merupakan seorang fans dari klub Flamengo. Keberadaan Arthur Antunes Coimbra atau lebih populer dengan nama Zico jadi faktor penting Teco mengidolakan klub asal Rio de Janeiro itu.

Teco tumbuh di tengah-tengah fanatisme sepak bola. Sebagai seorang yang berasal dari Rio de Janeiro, dia punya empat tim yang bisa didukung, yakni Flamengo, Fluminense, Vasco da Gama dan Botafogo.

Empat tim ini sama-sama luar biasa. Selain punya prestasi dan kerap melahirkan pemain bintang, fanatisme suporternya begitu dikenal. Bukan saja di Brasil, namun juga di kalangan suporter dunia.

"Dari kecil saya suka Flamengo. Ada pemain idola, Zico," ucap Teco.

Zico memang dikenal sebagai salah satu legenda tim Flamengo. Pria yang kini menjabat sebagai direktur teknis Kashima Antlers memperkuat Flamengo dalam dua kesempatan.

Pada kesempatan pertama musim 1973-1983, Zico mencatatkan 212 penampilan dengan kontribusi 123 gol. Lalu pada musim 1985-198, sekembalinya dari Udinese, Zico mencatatkan 37 penampilan dengan torehan 12 gol.

Sampai kini, Flamengo tetap jadi tim kuat dan berprestasi. Flamengo mencatatkan gelar Serie A Brasil 2019, Copa Libertadores 2019 serta Campeonato Carioca 2020.

"Di Rio de Janeiro, ada Flamengo, Fluminense, Vasco dan Botafogo. Ketika mereka main, stadion sering penuh. Flamengo memiliki banyak suporter yang fanatik," tutur Teco.

Selain Zico, Teco turut mengidolakan dua bomber Timnas Brasil, Romario dan Bebeto. Namun siapa sangka, Teco pun mengidolakan salah satu klub di Kuwait, Al Salmiya. Klub itu dibesut sang ayah Gildo Rodrigues pada musim 1992-1994.

"Ketika saya di Kuwait, saya suka tim dimana papa saya bekerja, Al Salmiya. Mereka punya pemain bagus bernama Mubarak," jelas Teco.

Teco kini masih setia berada di tengah sepak bola. Dia tak sekadar jadi suporter, melainkan salah satu pelatih berprestasi di Indonesia.

Kecintaan terhadap sepak bola coba diturunkan Teco pada putra pertamanya yang diberi nama Romario. Sang putra kerap diajak ketika Teco memimpin latihan Bali United. Hal sama dulu dilakukan Gildo Rodrigues pada Teco.