In-depth

Sejarah Tendangan Kungfu Ikonik Eric Cantona Sang Raja Diraja Manchester

Senin, 25 Januari 2021 08:05 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© ESPN UK
Striker legendaris Manchester United, Eric Cantona, melancarkan tendangan kungfu ke arah suporter Crystal Palace, 25 Januari 1995. Copyright: © ESPN UK
Striker legendaris Manchester United, Eric Cantona, melancarkan tendangan kungfu ke arah suporter Crystal Palace, 25 Januari 1995.

INDOSPORT.COM - Hebat, tapi temperamental dan sarat kontroversi. Begitulah penjelasan singkat mengenai sosok Eric Cantona, striker kenamaan Manchester United era 1990-an berjulukan The King alias Sang Raja serta identik dengan nomor punggung tujuh sebelum David Beckham. 

Cantona seringkali terlibat masalah di Manchester United, tapi yang paling terkenal tidak lain adalah tendangan kungfu ke arah pendukung Crystal Palace di tengah pertandingan pekan ke-26 Liga Inggris 1994-1995.

Insiden itu terjadi sesaat setelah Cantona menerima kartu merah akibat berlaku kasar kepada bek Crystal Palace, Richard Shaw, pada menit ke-48. Ia pun terpaksa meninggalkan lapangan lebih dini, 25 Januari 1995.

Dalam perjalanan menuju ruang ganti, Eric Cantona tiba-tiba berhenti karena tersulut mendengar celotehan seorang suporter Crystal Palace bernama Matthew Simmons. Dia langsung bereaksi dengan melancarkan tendangan kungfu menuju kerumunan penonton.

Belakangan diketahui Simmons melontarkan kata-kata “Prancis sialan, pulang sana ke negaramu, dasar orang Prancis brengsek.” Cantona yang bersumbu pendek tentu saja naik pitam mendengar makian tersebut.

Aksi brutal Cantona sempat menghentikan pertandingan selama beberapa menit sebelum kembali bergulir. Minus satu pemain, Manchester United justru berhasil mencetak gol terlebih dulu lewat aksi David May pada menit ke-56.

Kubu tuan rumah membalas 10 menit menjelang bubaran melalui aksi Gareth Southgate. Skor akhir 1-1 menutup laga  Liga Inggris yang akan selalu dikenang dengan embel-embel ‘Panggung Tendangan Kungfu Eric Cantona’ ini.  

Atas perbuatannya, Cantona menerima hukuman berlapis. Sanksi internal Manchester United berupa denda senilai 20.000 pound (sekitar Rp300 juta). 

Di sisi lain, pihak Federasi Sepak bola Inggris (FA) menjatuhkan sanksi pembekuan selama delapan bulan serta denda 10.000 pound (sekitar Rp 150 juta). 

Tak cuma itu, perilaku kasar Cantona juga berimbas kepada kans membela timnas Prancis di ajang internasional. Petinggi liga dan Federasi Sepak bola Prancis (FFF) tidak mau lagi menerima kehadirannya dalam skuat.

“Begitulah karakter Cantona. Dia tidak suka dikecewakan oleh orang lain. Siapa pun Anda. Besar, kecil, tua, atau muda. Anda pasti akan dihajarnya,” ucap eks pelatihnya di Auxerre, Guy Roux.

Belasan tahun kemudian, Cantona angkat bicara soal tendangan kungfu fenomenalnya. Dia mengaku salah, tapi menikmati momen tersebut sebagai bagian dari kehidupan serta karier di lapangan hijau.

“Suka atau tidak, insiden itu merupakan bagian dalam kehidupan. Saya akui telah berbuat salah. Jangan sampai kalian meniru perbuatan saya dulu,” imbuh Eric Cantona sebagaimana dilansir The Telegraph.

Susunan Pemain:

Crystal Palace (4-4-2): 1-Martyn; 3-Gordon, 14-Shaw, 6-Coleman, 22-Patterson; 11-Salako, 4-Southgate, 16-Pitcher, 23-Newman; 8-Dowie (18-Preece 78'), 9-Armstrong 
Cadangan: 19-Wilmot, 15-Bowry 
Pelatih: Smith

Manchester United (4-3-3): 1-Schmeichel; 3-Irwin, 12-May, 6-Pallister, 5-Sharpe (14-Kanchelskis 78'); 16-Keane, 8-Ince, 11-Giggs; 7-Cantona, 9-McClair, 17-Cole 
Cadangan: 13-Walsh, 24-Scholes
Pelatih: Ferguson (Sko)

Stadion: Selhurst Park (18.224)
Gol: Southgate 80'/May 56'
Wasit: Wilkie
Kartu Kuning: Coleman, Armstrong, Pitcher (C)/Keane (M)
Kartu Merah: Cantona 49' (M)