In-depth

Abramovich Sudah Tak Percaya Lampard, Bagaimana Fenway dan Klopp?

Selasa, 26 Januari 2021 17:05 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Getty Images
Apakah Fenway Sports Group masih mempercayakan Liverpool pada Jurgen Klopp? Copyright: © Getty Images
Apakah Fenway Sports Group masih mempercayakan Liverpool pada Jurgen Klopp?

INDOSPORT.COM - Roman Abramovich akhirnya merelakan Frank Lampard pergi dari Chelsea. Apakah hal serupa juga akan dilakukan pemilik Liverpool, Fenway Sports Group, kepada Jurgen Klopp?

Seperti diketahui, Lampard baru saja dipecat menyusul hasil kurang memuaskan yang didapatkan Chelsea beberapa waktu terakhir. Hingga tulisan ini dibuat saja, mereka hanya menghuni peringkat sembilan klasemen sementara Liga Inggris.

Tentu tidak mengherankan apabila manajemen Chelsea langsung kebakaran jenggot melihat hasil mengerikan ini, meski banyak yang merasa Lampard sejatinya masih layak diberi kesempatan bertahan lebih lama.

Namun takdir berkata sudah waktunya mantan pemain Timnas Inggris tersebut pergi dan lengser dari kursi manajer. Ia jadi ‘korban’ kesekian yang ditendang Chelsea, menyusul sejumlah pelatih seperti Jose Mourinho dan Maurizio Sarri.

Sejatinya, Lampard punya premis awal yang cukup lumayan saat mengambil tugas menangani Chelsea. Ia pernah begitu berjaya di sana sebagai pemain, bahkan meraih banyak trofi bergengsi mulai dari Liga Inggris, Liga Europa, sampai Liga Champions.

Akan tetapi, nasib baik sebagai pelatih sepak bola nampaknya belum menghinggapinya. Pemecatan ini pun bisa dibilang cukup brutal untuk Lampard mengingat ia baru saja membawa timnya lolos ke putaran lima Piala FA.

Berkaca dari pemecatan Lampard di Chelsea, tidak bisa dipungkiri bahwa nasib pelatih sepak bola lebih sering bergantung pada kemampuannya membawa tim berjaya di setiap pertandingan, entah itu di ajang liga maupun turnamen.

Apalagi pada zaman sekarang, publik sudah sering bertindak sebagai ‘juri’ yang bakal melempar kritik pedas ketika melihat sebuah tim dengan performa buruk.

Salah satu yang paling menarik perhatian saat ini adalah Liverpool. Juara Liga Inggris tahun lalu ini belakangan tampil di bawah standar dengan menelan begitu banyak hasil imbang dan juga kekalahan.

Lalu, apakah Fenway Sports Group selaku pemilik Liverpool akan bertindak sama seperti Roman Abramovich?

Fenway Sports Group (FSG) mengambil alih Liverpool dari tangan Tom Hicks dan George Gillett pada tahun 2010. Lalu, lima tahun kemudian, Jurgen Klopp datang merapat dari klub Bundesliga Jerman, Borussia Dortmund.

Meski sempat finis di posisi kedelapan Liga Inggris, motivasi Liverpool untuk berjaya lagi berhasil diangkat oleh Klopp, yang mengubah doubter menjadi believer. Mendatangkannya merupakan salah satu keputusan tepat yang diambil FSG.

Bertahun-tahun sudah FSG meletakkan kepercayaannya pada Klopp. Kesabaran tersebut pada akhirnya membuahkan hasil dengan rentetan trofi yang diperoleh Liverpool pada tahun 2019-2020, mulai dari Liga Inggris sampai Liga Champions.

Akan tetapi, kini Liverpool sedang mengalami penurunan performa di lini depan dan belakang sekaligus krisis pemain setelah absennya Virgil van Dijk, Diogo Jota, belum lagi penampilan Thiago Alcantara yang masih jadi tanda tanya.

Di tengah situasi ini, Liverpool justru adem ayem saja di bursa transfer. Meski ada sejumlah pemain yang dikaitkan, tidak ada satu pun yang benar-benar berpotensi merapat, bahkan rumornya pun mudah hilang begitu saja.

“Bukan saya yang menghabiskan uang, bukan saya yang mengambil keputusan. Ada orang yang bertanggung jawab atas semuanya,” ujar Jurgen Klopp ketika ditanya perihal transfer Liverpool, seperti diwartakan Goal Internasional.

“Saya bukan anak kecil berusia lima tahun yang akan menangis jika tidak mendapatkan apa yang dimau,” tambah pelatih asal Jerman tersebut.

Kondisi Klopp saat ini memang terbilang cukup sulit. Ketika timnya sedang tampil mengecewakan dan butuh tambahan amunisi, ia tidak berada di posisi yang bisa mewujudkannya.

Semua keputusan berada di tangan pemilik, yang sampai saat ini tidak menunjukkan tanda-tanda mendatangkan pemain untuk membantu Klopp memperbaiki skuatnya. 

Melihat keseluruhan situasi ini, apakah kepercayaan FSG kepada Klopp sudah mulai luntur? Apa pun itu, jika mengingat ke belakang, mereka terhitung sudah cukup bersabar bahkan ketika Klopp tidak kunjung membawa Liverpool berjaya dalam kurun waktu satu atau dua tahun.

Kini tinggal menunggu langkah apa yang kira-kira bakal diambil sang pemilik untuk mengatasi masalah ini. Penggemar tentu berharap FSG masih akan mempercayai Klopp untuk terus menangani Liverpool sampai waktunya ia pergi tanpa dipecat.