In-depth

Magis Sindrom Musim Kedua Mulai Pudar, Saatnya Jose Mourinho Pensiun?

Senin, 1 Februari 2021 12:05 WIB
Editor: Coro Mountana
© Neil Hall - by Pool/Getty Images
Harry Kane dan Son Heung-min memeluk Jose Mourinho Copyright: © Neil Hall - by Pool/Getty Images
Harry Kane dan Son Heung-min memeluk Jose Mourinho

INDOSPORT.COM – Fenomena unik berupa sindrom musim kedua yang mulai pudar tampaknya menjadi pertanda kalau karier Jose Mourinho sebagai pelatih hebat, segera berakhir.

Masih segar dalam ingatan ketika ada seorang pelatih berpakaian rapi dan menatap semua orang dengan kepercayaan diri tinggi sambil berkata ‘I’m special one’. Seketika itu juga, jagat sepak bola dunia terasa seperti diguncangkan atas kedatangan pelatih bertalenta asal Portugal.

Dia bernama Jose Mourinho, tapi itu tentu adalah cerita lama. Banyak hal sudah terjadi setidaknya dalam 2 dekade dalam karier Jose Mourinho sebagai pelatih.

Dari berbagai trofi yang pernah dimenangkan hingga deretan kontroversi yang pernah dilakukan, tapi itu semua dilakukan Mourinho demi klub yang ia bela. Menariknya, Mourinho ini seperti memiliki kecendrungan selalu sukses di musim kedua ketika ia melatih.

Bak seperti sebuah sindrom, Mourinho selalu mampu membawa timnya menjadi juara liga di manapun ia melatih, kecuali Manchester United. Mengerikannya sindrom musim kedua ala Mourinho pun menghebohkan Liga Inggris awal musim ini.

Pasalnya, dalam 10 laga pertama Liga Inggris, Mourinho berhasil membawa Tottenham Hotspur ke puncak klasemen dengan catatan 6 menang, 3 seri dan sisanya kalah. Lawan-lawan seperti Manchester United dan Manchester City pun bisa dikalahkan dengan elegan oleh Mourinho.

Namun situasi mendadak berubah setelah Mourinho menjalani 10 pertandingan Liga Inggris berikutnya. Tottenham Hotspur di bawah asuhan Mourinho, hanya sanggup menang 3 kali, 3 imbang dan sisanya kalah.

Teranyar tentu kekalahan dini hari tadi dari Brighton yang membuat Tottenham kini terlempar ke posisi 6, tertinggal 11 angka dari Manchester City di puncak. Sepintas, bayangan akan kegagalan Mourinho di musim keduanya bersama Tottenham pun mulai terlihat hilalnya.

Jika pada musim ini, Mourinho gagal membawa Tottenham jadi juara Liga Inggris, itu artinya ini menjadi kegagalan kedua setelah Manchester United. Itu artinya sindrom musim kedua yang begitu menakutkan dari Mourinho tampaknya juga sudah mulai pudar di 2 klub terakhirnya ini.

Mempertimbangkan sindrom musim kedua yang mulai pudar, apakah ini akan menjadi akhir dari karier sempurna Jose Mourinho sebagai pelatih legendaris? Berikut kami mencoba memberikan analisa apa yang akan terjadi dengan Mourinho setelah sindrom musim keduanya sudah tak ampuh.