In-depth

Efek Bola Salju Konflik Cristiano Ronaldo - Andrea Pirlo, Salah Satu Bisa Jadi Korban!

Jumat, 5 Februari 2021 09:54 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Andrea Staccioli/LightRocket via Getty Images
Konflik antara Ronaldo dan pelatih Juventus, Andrea Pirlo, terus menggelinding bak bola salju, jika terus dibiarkan salah satu dari keduanya bisa jadi korban. Copyright: © Andrea Staccioli/LightRocket via Getty Images
Konflik antara Ronaldo dan pelatih Juventus, Andrea Pirlo, terus menggelinding bak bola salju, jika terus dibiarkan salah satu dari keduanya bisa jadi korban.

INDOSPORT.COM - Konflik antara Cristiano Ronaldo dan pelatih Juventus, Andrea Pirlo, terus menggelinding bagaikan bola salju, jika terus dibiarkan salah satu dari keduanya bisa jadi korban.

Konflik antara Ronaldo dan pelatih Juventus, Andrea Pirlo, mulai memasuki babak baru. Baru-baru ini Ronaldo tak segan mengekspresikan ketidaksukaannya kepada keputusan Andrea Pirlo di pertandingan. 

Juventus belum lama sukses memenangi laga leg pertama semifinal Coppa Italia melawan Inter Milan (2-1). Cristiano Ronaldo menjadi penyumbang dua gol dalam kemenangan Si Nyonya Tua.

Namun tensi tegang yang semestinya ditunjukkan kepada persaingan kedua tim justru lebih terlihat di internal klub Bianconeri. Pada laga tersebut, megabintang Juventus, Ronaldo, secara terang-terangan menunjukkan kekesalan kepada pelatih Andrea Pirlo. 

Eks bintang Real Madrid itu mencetak gol di babak pertama dan nampak berusaha mengincar hattrick. Namun, Pirlo menarik penyerang legendaris itu pada 15 menit sebelum laga usai dan menggantikannya dengan Alvaro Morata.

Keputusan tersebut rupanya membuat CR7 sakit hati dan mengamuk. Ia terlihat murung dan sempat beradu kata dengan Andrea Pirlo. Konflik antara Ronaldo dan Pirlo pun terlihat semakin serius mengingat sebelumnya mereka juga terlibat perselisihan.
 
Efek Bola Salju

Perselisihan antara Ronaldo dan Andrea Pirlo sudah mulai nampak sejak akhir bulan lalu. Hal tersebut ditandai dengan ucapan menyinggung Andrea Pirlo terhadap top skor sepanjang masa itu.

Sebelum gol di Coppa Italia, performa Cristiano Ronaldo memang mulai melempem belakangan ini. Terakhir kali ia mencetak gol di Serie A Liga Italia 2020/21 adalah pada pekan ke-17, di mana Juventus menang 3-1 lawan Sassuolo.

Setelah hari itu, Ronaldo selalu gagal mencetak gol pada pekan 18, 19, dan 20. Tentu, ini bisa menjadi sinyal bahwa performanya mulai menurun seiring bertambahnya usia.

Melansir dari laman portal berita olahraga Sportskeeda, Andrea Pirlo mulai merasa bahwa mereka tidak bisa lagi mengandalkan Ronaldo. Apalagi, banyak pemain di timnya yang bisa menyumbang gol.

"Gol dari Ronaldo tidak penting bagi kami. Dia bisa memberi assist untuk gol ke-2 (saat melawan Sampdoria) dan kami baik-baik saja tanpa gol darinya. Kami tidak akan bergantung kepadanya," ujar Pirlo.

Ucapan Andrea Pirlo memang ada benarnya, karena ketika Ronaldo gagal mencetak gol, Juventus tetap mampu memenangkan pertandingan lewat gol pemain lain. 

Namun, seperti layaknya seorang Cristiano Ronaldo, hal semacam itu diyakini telah menyinggung dirinya. Sebab, Ronaldo merupakan sosok pemain juara yang ingin terus dimainkan dan meraih kemenangan dengan mencetak gol demi gol. 

Menjadi elemen terpenting di dalam klub adalah keinginan nomor satu bagi Ronaldo. Dirinya tak ingin dicadangkan atau pun dikasihani.

Maka dari itu, tak heran jika kekesalan sang pemain meledak di laga Coppa Italia melawan Inter Milan ketika Andrea Pirlo menariknya pada menit ke-77. 

Sayangnya, respons Andrea Pirlo selepas laga terkesan berlebihan dan bisa semakin menambah panas suasana. Pirlo bahkan sampai menyinggung soal kontrak Ronaldo. 

"Wajar ketika di pertandingan seperti ini Anda ingin terus bermain untuk membantu tim. Tapi tidak ada klausul di kontraknya yang mengatakan dia tidak bisa diganti,” ujar Pirlo seperti dilansir Sportskeeda.

“Dia tahu dia pemain yang penting, tapi dia harus menjaga kebugarannya, dia harus selalu ada dalam kondisi bagus.”

Andrea Pirlo mungkin tak ingin berniat buruk terhadap Ronaldo. Namun, berhadapan dengan peraih lima gelar Ballon d'Or tersebut memang dibutuhkan sikap yang khusus.